Sosial
Relawan Terus Makamkan Jenazah Gunakan Protokol Covid






Ponjong,(pidjar.con)–Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul nampaknya harus bekerja ekstra. Setelah Senin (18/05/2020) kemarin para relawan memakamkan lima jenazah yang terdiri dari jenazah luar daerah, Pasien Dalam Pantauan maupun Orang Dalam Pengawasan dengan standar protap pemakaman Covid19, dini hari hingga pagi tadi, Selasa (19/05/2020) sesikitnya tiga jenazah juga dimakamkan dengan protap Covid19.
Ketua PMI Gunungkidul, Iswandoyo mengatakan, ketiga jenazah tersebut dimakamkan di Genjahan Ponjong, Piyaman Wonosari dan Bintaos Tepus. Adapun jenazah pertama dimakamkan pukul 00.30 WIB dini hari tadi di Komplek Pemakaman Bupati pertama Gunungkidul, Genjahan, Ponjong. Identitas jenazah sendiri ialah warga Kerjo II (04/02), Genjahan Ponjong Gunungkidul.
“Meninggal di RS Bethesda Yogyakarta dengan riwayat penyakit stroke dan hasil laboratoriumnya bukan karena penyakit menular tapi pihak Pemdes meminta kami untuk memakamkan dengan protap Covid19 untuk antisipasi,” beber Iswandoyo Selasa siang.
Sesaat setelah pemakaman di Ponjong, pihaknya sekitar pukul 04.00 WIB subuh tadi, diminta untuk memakamkan warga Ngreboh (01/02), Piyaman, Wonosari. Jenzah sendiri merupakan Pasien Dalam Pengawasan yang dirawat di RS. Sardjito Yogyakarta.
“Riwayatnya infeksi syaraf tulang belakang dan menjalar ke otak bagian dalam dan luar, dari rumahsakit merupakan PDP sehingga tidak boleh dirukti di rumah,” imbuh Is.







Dalam waktu yang bersamaan, relawan sendiri kembali mendapat mandat untuk memakamkan warga Bintaos Tepus. Diketahui jenazah sendiri pernah singgah di Kabupaten Sleman.
“Jenazah merupakan Orang Dalam Pantauan, juga kami makamkan menggunakan standar Covidi19,” ujarnya.
Ia mengatakan, sejauh ini meskipun dalam kondisi lelah lantaran banyaknya jenazah yang harus dikebumikan dengan standar Covid19, para relwan baik BPBD PMI dan Tagana dalam kondisi sehat. Secara berkala, para relawan dicek dengan menggunakan rapid test.
“Sampai saat ini tidak ada yang reaktif,” tandasnya.