Connect with us

Sosial

Rencana Pembangunan Taman Safari dan Harapan Warga Bisa Terus Lestarikan Mata Air

Diterbitkan

pada

BDG

Panggang, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dalam beberapa tahun terakhir ini, santer terdengar isu akan dibangunnya Taman Safari di Kapanewon Panggang. Adanya isu pembangunan tersebut pun telah menyebar di Gunungkidul, khususnya warga yang berdampingan dengan lokasi rencana pembangunan proyek prestisius ini. Namun dalam perkembangannya, hingga saat ini masih belum ada proggress lebih lanjut.

Adanya rencana pembangunan Taman Safari sendiri mengundang perhatian warga setempat. Sejumlah warga khawatir proyek besar ini akan berimbas pada 2 sumber mata air yang lokasinya berdekatan dengan rencana lokasi pembangunan Taman Safari Gunungkidul.

Salah seorang warga Padukuhan Pacar 2, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, Muhidin, menyampaikan, dirinya beserta warga lainnya telah mendengar adanya isu rencana pembangunan Taman Safari di wilayahnya. Lokasi rencana pembangunan Taman Safari sendiri dari informasi yang diterimanya direncanakan berada di bukit sepanjang pinggiran sungai Lemusur yang di sebelah selatannya berbatasan dengan Kalurahan Girisekar. Ia mengungkapkan, tak jauh dari rencana lokasi pembangunan Taman Safari itu, terdapat salah satu sumber mata air yang selama ini digunakan oleh warga.

Berita Lainnya  Distribusi Air di Sejumlah Kecamatan Tersendat, Ini Penyebabnya

“Di sini ada dua sumber mata air, yang satu di tengah kampung dan satunya lagi di pinggir sungai Lemusur yang berdekatan dengan rencana pembangunan Taman Safari,” ungkapnya, Kamis (20/01/2022).

Sumber mata air tersebut selama ini mengaliri rumah-rumah warga Padukuhan Pacar 2 serta padukuhan di sekitarnya. Menurutnya, adanya sumber mata air di wilayahnya sangat membantu kebutuhan masyarakat setempat. Ketika pada musim kemarau di mana wilayah lainnya sering kesusahan air, dengan adanya sumber mata air warga setempat tak perlu repot-repot membeli air tangki yang harganya dapat mencapai Rp. 150 ribu per tangkinya.

“Ya tentu sangat terbantu dengan adanya sumber mata air itu, kita sebisanya juga menjaga kelestariannya karena memang sangat krusial bagi warga,” imbuh Muhidin.

Adanya isu rencana pembangunan Taman Safari pun dikhawatirkan akan mengganggu kelestariannya sumber mata air tersebut. Meskipun dirinya belum mengetahui pasti bagaimana bentuk dan konsep rencana pembangunan Taman Safari, namun ia berharap jika benar adanya akan dilaksanakan, proyek tersebut tidak sampai merusak alam dan sumber mata air di kampungnya. Pengembang dimohon untuk memperhatikan koservasi alam sehingga ke depan bisa hidup berdampingan dengan alam maupun warga setempat.

Berita Lainnya  Polres Gunungkidul Ungkap Puluhan Kasus Peredaran Narkoba, Mayoritas Anggota Jaringan Adalah Remaja

“Kalau sosialisasi atau pemberitahuan pasti terkait rencana pembangunan taman safari itu belum ada, tapi sekarang tanah di sepanjang sungai Lemusur itu sudah banyak dibeli dan banyak yang tanya mencari tanah di sini,” terangnya.

Dari informasi yang ia peroleh, isu rencana pembangunan Taman Safari di Padukuhan Pacar akan memakan lahan seluas 50 Hektare. Namun hingga saat ini belum ada sosialisasi ataupun pertemuan warga dengan pihak pengembang terkait kepastian rencana pembangunan taman safari.

Beberapa waktu silam, Plt Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal Satu Pintu (DPMPTSP) Gunungkidul, Irawan Jatmiko menuturkan, rekomendasi tata ruang berkaitan dengan pembangunan Taman Safari Panggang ini telah turun. Selanjutnya pemilik modal tersebut telah melanjutkan pada pengurusan izin lainnya agar dokumen perizinan secara keseluruhan dikantongi. Mulai dari pertimbangan teknis di Badan Pertanahan Nasional, izin lokasi hingga kebutuhan Analisis Pengendalian Dampak Lingkungan (AMDAL) di sekitar lokasi.

Berita Lainnya  Siswa-siswa SLB Jahit Ratusan Masker Untuk Dibagikan Gratis ke Masyarakat

“Masih proses pengurusan izin, nanti kalau sudah selesai semua baru fisiknya mulai dibangun,” kata Irawan Jatmiko.

Sebagai gambarannya, Taman Safari di Panggang ini akan mengembangkan konsep yang berbeda jika dibandingkan dengan taman safari lainnya. Sebab selain kebun binatang juga akan memadukan kesenian dan budaya.

Berdasarkan rencana awal, lanjut Irawan, sekitar 50 hektare lahan di kawasan tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan Taman Safari ini.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis3 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata4 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler