Peristiwa
Rumah Sepi Ditinggal Arisan, Mugino Gantung Diri di Dalam Kamar






Semanu, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kasus gantung diri sepertinya akan menjadi PR yang cukup berat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Serentetan kasus bunuh diri dengan cara gantung diri terus terjadi. Hari ini, sepanjang Kamis (05/09/2019) ini, kasus gantung diri terjadi dua kali dalam sehari. Jika tadi pagi kasus gantung diri terjadi di Padukuhan Pengkol II, Jatiayu, Karangmojo, sementara siang ini, kejadian serupa terjadi di Padukuhan Semuluh Kidul, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu. Adalah Mugino, lelaki berusia 53 tahun yang menjadi korban kedua aksi gantung diri di Gunungkidul. Ia nekat mengakhiri hidupnya dengan tali plastik di dalam kamar tidurnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, Mugino diketahui masih beraktifitas seperti biasa pada pagi hari tadi. Namun, pada siang hari, rumah korban dalam keadaan kosong. Saat itu, sang istri pergi arisan. Ketika rumah dalam kondisi sepi itulah yang digunakan sebagai kesempatan Mugino untuk melancarkan aksi gantung diri.
Kejadian ini sendiri baru diketahui sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, sang istri, Karsinem pulang dari arisan. Saat masuk ke dalam rumah, Karsinem merasa kaget bukan kepalang saat mendapati suami tercintanya sudah dalam posisi tergantung di dalam kamar. Karsinem saat itu histeris setelah melihat saat sang suami sudah tak bergerak.
“Saat Karsinem masuk ke dalam kamar dia sudah mendapati suaminya tergantung dengan tali plastik warna biru,” ujar Babinsa Desa Ngeposari, Serda Heru Setiawan, Kamis sore.







Teriakan histeris Karsinem tersebut langsung memancing perhatian warga masyarakat sekitar. Saat itu pula, warga di sekitar kemudian mendatangi sumber suara dan sepakat untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Semanu, Iptu Sujino memaparkan, selepas mendapatkan laporan, pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan pihak petugas medis. Petugas kemudian mendatangi lokasi guna melakukan olah TKP.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara dari kepolisian, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Kesimpulan sementara kepolisian, tindakan tersebut adalah murni bunuh diri.
“Kami telah melakukan olah TKP, dari tanda-tanda yang ada korban disimpulkan mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri,” kata Kanit Reskrim Polsek Semanu, Iptu Sujino.
Polisi sendiri masih berusaha mengetahui motif pasti dari aksi nekat yang dilakukan korban. Berdasarkan informasi dari warga dan keluarga, Mugino selama ini memiliki riwayat sakit tedun yang tidak kunjung sembuh. Dimungkinkan karena depresi lantaran sakit tersebut, kemudian membuat korban memilih gantung diri.
“Saat ini korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga selanjutnya dimandikan dan setelah itu dimakamkan oleh keluarga dan masyarakat,” pungkasnya.