Peristiwa
Sarang Lebah Yang Mengamuk Berhasil Dievakuasi, Jalur Pendakian Gunung Api Purba Nglanggeran Kembali Dibuka






Patuk, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Amukan lebah yang melanda Gunung Api Purba Nglanggeran sejak awal pekan silam memang sempat sangat merepotkan pengelola obyek wisata tersebut. Tak hanya harus menutup jalur pendakian selama beberapa hari terakhir, pengelola juga harus menempuh bahaya dalam mengevakuasi sarang lebah berukuran besar itu yang biasa disebut masyarakat setempat sebagai tawon gung.
Proses evakuasi sendiri memang cukup melelahkan dan memerlukan berbagai tahapan. Bahkan dalam prosesnya, sejumlah pengelola mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan medis. Beruntung setelah berjibaku, sarang lebah yang menjadi akar permasalahan bisa teratasi. Pada Jumat (23/11/2018) siang tadi, tim yang terdiri dari pengelola dan pawang lebah berhasil mengevakuasi sarang lebah. Atas keberhasilan tersebut, akhirnya jalur pendakian Gunung Api Purba Nglanggeran bisa kembali dibuka.
Salah seorang anggota tim evakuasi dari pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran, Triyana Purba menceritakan, pada Jumat pagi tadi dirinya bersama dengan dua orang pengelola dibantu seorang pawang berangkat naik ke puncak Gunung Api Purba Nglanggeran. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih dua jam tim kemudian berhasil mencapai puncak.
Tak berhenti di situ saja, lokasi sarang lebah sendiri cukup tersembunyi dan membutuhkan usaha ekstra. Anggota tim harus berjalan memutari puncak dan bahkan juga menuruni bebatuan dengan tali karena memiliki kemiringan sekitar 60 derajat.
“Sesampai di lokasi sarang lebah, kita harus kembali mengecek untuk memastikan sudah tidak ada lebah yang hidup dan tinggal. Saat dicek, memang sudah tidak ada lebah karena pada Rabu (21/11/2018) lalu sebelumnya telah kita lakukan pengasapan dan ada juga sebagian yang kita bakar,” urai Triyana, Jumat petang.







Setelah dipastikan situasi sudah aman, tim lalu membawa turun sarang lebah yang sebagian besar berisi anakan lebah yang sudah mati. Menurut Triyono, pembasmian ini memang harus dilakukan lantaran kawanan lebah yang tinggal di sarang itu sudah menyerang dan membahayakan warga serta wisatawan. Triyana mengaku sempat menjadi korban serangan lebah itu hingga harus mendapatkan penanganan medis. Padahal saat itu, ia sudah mengenakan pakaian pengaman semacam helm, jaket hingga mantrol.
“Tetapi masih juga tembus. Usai disengat lebah, saya mengalami sesak nafas, perut kaku seperti kram. Alhamdullilah masih bisa tahan meski harus dirawat di rumah sakit,” imbuh dia.
Usai berhasil diamankannya sarang lebah tersebut, Triyono menyatakan bahwa saat ini jalur pendakian Gunung Api Purba Nglanggeran sudah aman. Pihaknya sudah melakukan survei lokasi apakah masih ada lebah di atas. Dalam penyisiran yang dilakukan, hanya terdapat beberapa ekor lebah yang tidak berbahaya.
“Tadi sudah kita sisir dari sisi utara, selatan, hingga semak-semak kita kelilingi sudah tidak ada (lebah),” papar dia.
Anggota tim lainnya, Heru Purwanto menambahkan, pada Sabtu (24/11/2018) esok, kawasan obyek wisata itu sudah bisa dibuka untuk umum. Jalur dinyatakan aman dan tidak lagi membahayakan. Pengelola sendiri sudah melakukan pencopotan papan pengumuman terkait penutupan obyek wisata yang sebelumnya terpasang.
“Untuk jalur pendakian sudah aman, wisatawan silakan berkunjung,” ujarnya.