Politik
Sayangkan Pemecatan Oesman Sapta Dari Ketua Umum, Hanura Gunungkidul Langsung Gelar Roadshow






Semanu,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Konflik yang terjadi di tataran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Part ai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menimbulkan keprihatinan di kalangan kader serta pengurus Partai Hanura di daerah. Konflik besar semacam ini dinilai sebagai sebuah hal yang sangat kontraproduktif terutama terjadi di tahun politik di mana Pemilu semakin dekat.
Wakil Sekretaris sekaligus Direktur Eksekutif DPC Partai Hanura Gunungkidul, Agus Budi Santoso menegaskan bahwa DPC Partai Hanura Gunungkidul hingga saat ini tetap solid dan tidak terpengaruh terhadap konflik di jajaran DPP Partai Hanura. Meski menyatakan diri netral dalam konflik ini, namun Santoso mengaku cukup menyayangkan pemecatan Oesman Sapta Odang (OSO) dari jabatan Ketua Umum DPP Hanura oleh Sekretaris Jendral DPP Partai Hanura Sarifuddin Suding bersama sejumlah DPD. Ia mengaku lebih memilih mekanisme sesuai dengan AD/ART partai bilamana memang ada agenda pelengseran Ketua Umum. Cara sebagaimana yang dilakukan oleh Sekjen dan sekelompok DPD ini menurutnya memunculkan perpecahan sebagaimana yang saat ini terjadi.
“Kita tetap netral saja dalam konflik ini. Yang jelas kami sangat prihatin dan menyayangkan konflik terjadi di waktu-waktu akhir menjelang verifikasi faktual dari KPU,” beber Santoso, Selasa (16/01/2018) siang.
Menindaklanjuti hal ini, DPD Partai Hanura DIY bersama dengan seluruh pengurus DPC telah menggelar rapat di kantor DPD Hanura DIY di Ambaketawang, Gamping, Kabupaten Sleman pada Senin (15/01/2018) kemarin. Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua DPD Partai Hanura DIY, Sunar Nugrojo tersebut, diputuskan agar para kader serta pengurus partai di tingkat bawah untuk tidak ikut hanyut dalam konflik yang terjadi. Kader dan pengurus di daerah diminta untuk berkonsentrasi dalam konsolidasi serta mempersiapkan diri untuk verifikasi faktual KPU yang mana akan sangat penting dalam keikutsertaan Partai Hanura dalam ajang Pemilu 2019 mendatang. Untuk DPC Gunungkidul sendiri menurut pria yang akrab disapa Santoso ini langsung melakukan roadshow ke 18 kecamatan sesaat setelah konflik ini mengemuka di media massa.
“Kita kemarin langsung melakukan konsolidasi internal untuk mengantisipasi agar dampak konflik ini tidak masuk ke DIY,” lanjutnya.







Ia beberkan lebih lanjut, berdasarkan konsolidasi internal yang dilakukan, para kader di daerah meminta agar konflik ini bisa segera diselesaikan oleh jajaran elit. Konflik ini dikatakan Santoso sangat meresahkan para kader dan pengurus di level daerah karena dikhawatirkan akan berlarut-larut sehingga nantinya bernasib sama seperti PPP yang hingga saat ini konfliknya tak kunjung selesai.
“Pada prinsipnya kita di daerah ingin agar situasi bisa cepat kondusif. Sayang kami di daerah yang bersemangat untuk bekerja menggalang dukungan demi kebesaran partai. Kita kemarin dapat 1 kursi di DPRD Gunungkidul dan pada Pemilu mendatang kami sepakat untuk meningkatkan perolehan tersebut,” urai Santoso.