Sosial
Sebanyak 27 Warga Ponjong Positif Anthraks


Wonosari,(pidjar.com)–Beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul telah mengirimkan sampel darah warga suspect antraks di wilayah Kecamatan Ponjong. Dari 87 sampel yang dikirimkan, diketahui 27 diantaranya positif terinfeksi anthraks. Sedangkan seorang warga yang meninggal dunia justru dinyatakan negatif antraks.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Sumitro mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi mengenai adanya terduga antraks pada 27 Desember 2019 lalu. Selang satu hari, petugas dari one health langsung melakukan pendataan terhadap warga yang berpotensi anthraks.
“Tim one health yang terdiri dari lintas sektoral langsung turun ke lapangan terkait informasi mengenai siapa saja yang beresiko karena bersinggungan langsung dengan hewan yang terpapar anthraks. Seperti mengkonsumsi, menyembelih dan membersihkan hewan ternak,” tandas Sumitro, Rabu (15/01/2020).
Kemudian, lanjut Sumitro, dari pendataan yang dilakukan sampai tanggal 4 Januari 2020, pihaknya berhasil menemukan 540 orang suspect terpapar anthraks di Padukuhan Ngerejek Wetan, dan 60 orang di Semanu. Dari jumlah tersebut yang diketahui ada warga suspect gejala klinisnya sebanyak 87 orang.
“Dari 87 orang diambil darahnya 54 orang, swipe luka 11 orang. Yang positif antraks ada 27 orang, untuk yang diswipe lukanya negatif (antraks),” kata Sumitro.
Ia menjelaskan, dari 27 orang tersebut sebagian besar terpapar antraks pada jaringan kulit. Kemudian sebagian diantaranya gabungan antara kulit dan pernafasan.
“Jika (menyerang) kulit, dibiarkan saja dalam waktu dua minggu akan sembuh sempurna. Tapi kita tidak mengetahui apakah ada komplikasi atau tidak,” terang dia.
Disinggung mengenai yang meninggal beberapa waktu lalu, Sumitro mengatakan bahwa hasil laboratorium menyebut korban negatif antraks dan meninggal karena penyakit meningitis. Namun diakuinya, yang meninggal tersebut merupakan pemilik sapi positif antraks serta ikut mengkonsumsi, dan ikut membersihkan kandang.
“Jadi dia (warga meninggal) ikut mengkonsumsi daging dan membersihkan kandang,” katanya.
Untuk pencegahan, dia menyebut bersama Dinas Pertanian dan Pangan terus melakukan sosialisasi. Selain itu, melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat. Pihaknya membuat surat edaran kepada masyarakat kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi hewan yang sakit atau memasak daging harus dimasak secara matang.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Hukum4 minggu yang lalu
Wanita Pelaku Pembunuhan dan Pembuangan Bayi Ditangkap
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Kecelakaan di Jalan Baron, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan Terlindas Truk
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Puluhan Baliho Kaesang dan PSI di Jalan Wonosari Dirusak Orang Tak Dikenal
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Akui Peristiwa Bullying Menimpa Sejumlah Siswa Lainnya, SD Al Azhar Bina Pelaku