Pemerintahan
Sejumlah Catatan di Balik Kembali Ditetapkannya Geopark Gunungsewu Oleh Unesco
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Geopark Gunungsewu dipastikan masih dipertahankan UNESCO Global Geopark (UGG) pada tahun ini. Namun demikian, sejumlah catatan harus menjadi perhatian dan segera dibenahi oleh Dinas Pariwisata (Dinpar) Gunungkidul agar status ini ke depan bisa terus disandang.
Kepala Dinpar Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan setidaknya ada 5 catatan yang diberikan oleh UNESCO setelah mempertahankan status UGG pada tahun ini. Salah satunya ialah masih minimnya logo geopark internasioanl di kawasan geopark di Gunungkidul.
“Ada lima catatan, untuk yang belum ada logo di kawasan geopark itu menjadi catatan paling atas,” ujarnya, Kamis(26/09/2019).
Ia menjelaskan, sebenarnya logo geopark bisa dimunculkan di mana saja. Salah satunya ialah di gapura pintu masuk Gunungkidul di Kecamatan Patuk. Atau bisa saja ditempatkan pada produk-produk hasil olahan masyarakat yang ada di sekitar geopark.
“Nanti para pemilik UMKM atau produk yang ditempeli logo geopark menjadi mitra geopark dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi, seperti harus bisa bahasa Inggris karena mereka harus bisa menjelaskan kepada wisatawan asing soal produk mereka,” ucapnya.
Namun demikian, sehubungan dengan hal teraebut kendala yang dihadapi ialah masih minimnya kemampuan pelaku wisata dalam berbahasa asing. Ia mengakui belum banyak masyarakat yang mamiliki kemampuan bahasa inggris yang mumpuni. Namun pihaknya siap untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk mendapatkan kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni.
“Iya, semua harus butuh proses. kami akan mendampingi masyarakat yang berkecimpung di pariwisata untuk bisa menggunakan bahasa Inggris. Masyarakat di sekitar bisa tetap mendukung keberadaan Geopark dengan berpartisipasi menjadi mitra,” katanya.
Asti mengatakan selain Gunung Api Purba Ngelanggeran, ada beberapa daerah yang telah bergerak dalam menerapkan konsep Geopark seperti Kali Suci dan Lembah Ngingrong. Ke depan menurutnya, Geopark juga bisa digunakan untuk kepentingan penelitian.
Sementara itu, anggota DPRD kabupaten Gunungkidul, Ari Siswanto menyatakan, setelah geopark Gunungsewu mendapatkan green card kembali, diharapkan geopark dapat menyejahterakan masyarakat sekitarnya. Selain itu juga diperlukan ketegasan terkait dengan Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RT/RW).
“Harus jelas mana yang kawasan konservasi dan mana yang merupakan kawasan tambang,” pungkasnya.
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis2 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Bantah Pernyataan Ketua DPRD, Polres Sebut Belum Ada Laporan Masuk Terkait Video Syur Pimpinan Dewan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Persiapan Libur Nataru, Dishub Gunungkidul Lakukan Ramcek Kendaraan
-
Hukum4 minggu yang lalu
Terpidana Mati Mary Jane Dipindahkan ke Jakarta Sebelum Dipulangkan ke Filipina
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Pecat ASN yang Terlibat Kasus Korupsi
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Skandal Video Diduga Pimpinan DPRD Makin Panas, FJI Tuntut Pemecatan