fbpx
Connect with us

Sosial

Sejumlah Ponpes di Gunungkidul Telah Digunakan Mondok Para Santri

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul hingga saat ini masih menerapkan sistem pelajaran jarak jauh bagi sekolah negeri. Namun begitu, berbeda dengan pondok pesantren. Saat ini sejumlah ponpes di Kabupaten Gunungkidul sudah mulai mengumpulkan para santri. Bahkan ponpes juga telah menerapkan mondok bagi santri dari Gunungkidul maupun luar daerah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul, Arief Gunadi mengatakan, sejak Juli lalu, para santri sudah berangsur mendatangi pondok di Gunungkidul. Ia mencontohkan seperti Pondok Pesantren Darul Quran, Pondok Pesantren Al Mumtaz dan Pondok Pesantren Al Hikmah.

“Mereka sudah mengajukan izin, kami kroscek bersama tim gugus tugas percepatan penanggulangan covid19 tentang sarana prasarana, sudah memenuhi seperti kamar untuk karantina mandiri santri dari luar daerah, saran cuci tangan dan lainnya,” ucap Arief saat dikonfirmasi, Jumat (21/08/2020).

Arief menambahkan, santri dari luar daerah wajib mengisolasi diri selama 14 hari berturut-turut. Untuk proses mondok bisa dilaksanakan setelah karantina berakhir.

“Kemudian untuk tidur, makan alatnya harus sendiri-sendiri tidak boleh bergantian. Saat beribadah juga harus jaga jarak,” jelasnya.

Pengurus Pondok Darul Quran, Kapanewon Wonosari, Ariyanto mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 200 santri yang mulai melakukan aktivitas di pondoknya. Menurutnya ada empat gelombang kedatangan santri.

Berita Lainnya  Resahnya Keluarga Miskin Ini Melihat Lahannya Terancam Diserobot Proyek Perbaikan Jalan Jogja-Wonosari

“Sudah sejak bulan Juli santri kami kembali kedatangan mereka berangsur,” ujar Ari.

Jika ditotal, lanjut Ari, ada 878 santri Darul Quran yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Namun kedatangannya kembali pun juga harus dengan protokol ketat.

“Kami menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat bagi para santri hingga tenaga pendidik. Prosedur ketat dilakukan untuk akses keluar-masuk lingkungan pesantren,” jelasnya.

Para santri yang akan kembali ke pesantren diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Termasuk diwajibkan untuk membawa perlengkapan ibadah, alat-alat kebersihan, hingga peralatan makan sendiri.

“Santri yang akan kembali diwajibkan membawa Surat Keterangan Sehat dari fasilitas kesehatan setempat,” ujar Aryanto.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler