Pemerintahan
Sekilo Dihargai 1,5 Juta, Petani Gunungkidul Didorong Coba Tanam Vanili
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tanaman melon, semangka, cabai, bawang merah menjadi komoditas unggulan yang dihasilkan oleh para petani Gunungkidul. Sektor perkebunan dan hortikultura memang belakangan ini perkembangan serta pertumbuhannya sangat pesat.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta sangat mengapresiasi upaya para petani dalam pengembangan holtikultura di Gunungkidul. Namun begitu, ia berharap agar ke depan, jenis tanaman hortikultura dan perkebunan yang dikembangkan oleh petani Gunungkidul agar lebih bervariatif dan bisa melihat potensi-potensi yang cukup besar. Sehingga kemudian, kesejahteraan para petani Gunungkidul bisa mengalami peningkatan.
Ia menginginkan, ke depan para petani Gunungkidul untuk bisa membudidayakam tanaman vanili. Di mana jenis tanaman ini memiliki nilai ekononi yang tinggi dan tentunya sangat menguntungkan. Di samping itu, pasar vanili yang cukup besar dapat mengangkat perekonomian petani di Gunungkidul.
“Potensinya luar biasa memang komoditas yang satu ini. Kami berharap bisa dibudidayakan di Gunungkidul,” ucap Sunaryanta, Selasa (21/09/2021) siang.
Adapun sektor pertanian, perkebunan dsn hortikultura saat ini bisa dikatakan menjadi penopang ekonomi masyarakat. Sebab, sektor pariwisata sekarang ini sedang lesu dan yang bisa bertahan adalah sektor pertanian, perkebunan dan hortikultura.
Sementara itu, Kepala Seksi Produksi Perkebunan dan Hortikutura, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Sugiyanto menambahkan, salah satu daerah penghasil vanili yang cukup besar adalah di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Informasi yang ia peroleh, 1 kilogram vanili bisa dihargai hingga Rp 1.500.000. Dengan nilai jual yang cukup tinggi ini, tentunya akan sangat menguntungkan bagi para petani.
“Kalau di Gunungkidul hingga saat ini memang belum ada yang mengembangkan jenis tanaman vanili. Tapi perlu diujicobakan ke depan karena harganya yang cukup menggiurkan,” ucap Sugiyanto.
Salah satu tantangannya adalah, vanili biasanya dibudidayakan di daerah dataran tinggi yang dingin, sedangkan Gunungkidul merupakan daerah kering saat musim kemarau. Meskipun ada beberapa daerah yang tinggi, namun pada musim kemarau daerah ini kering bahkan ada yang sulit air.
“Perlu ada terobosan teknologi khusus agar daerah yang tinggi ini bisa dimanfaatkan dengan baik,” paparnya.
Tidak menutup kemungkinan, ke depan dari Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul akan melakukan konsultasi dengan Balai Pengkajian Telnologi Pertanian untuk membahas terobosan yang perlu dilakukan agar nantinya bisa membudidayakan tanaman vanili di wilayahnya.
“Siapa tahu ada teknologinya sehingga ke depan bisa membudidayakan tanaman ini. Kita punya lahan pertanian yang sangat luas,” tutupnya.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program