fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Serap Tenaga Kerja dan Hidupkan Kembali Gotong Royong, Pemerintah Gelontorkan Belasan Miliar Untuk Program Padat Karya

Diterbitkan

pada

BDG

Semanu,(pidjar.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melakukan launching Program Padat Karya Tunai di Desa (PKTD). Program ini nantinya diproyeksikan bersumber dari Dana Desa 2018. Pada tahap awal ini terdapat 118 kegiatan yang akan menghabiskan dana belasan miliar rupiah. Sesuai dengan namanya, dalam program ini nantinya akan melibatkan masyarakat yang menjadi pekerja lapangan dalam proyek yang tengah digarap. Adanya PKTD ini diharapkan nantinya selain bisa memberdayakan masyarakat dengan menyerap lapangan kerja, juga menggerakan roda perekonomian di desa-desa melalui pembangunan yang dilakukan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Mayarakat, dan Desa (DP3AKBPMD) Kabupaten Gunungkidul, Sujoko mengatakan, untuk program ini, pihaknya telah mempersiapkan dana sebesar Rp 11.920.248.123. Dana tersebut nantinya terdiri dari Rp 7.604.603.623 untuk biaya material, alat dan operasional dalam pengerjaan proyek, sementara sisanya sebesar Rp 4.315.644.500 dianggarkan untuk upah tenaga kerja.

Berita Lainnya  Logistik KPU Pasca Pilkada Seberat 11 Ton Mulai Dilelang, Dari Kertas Suara Hingga Bilik Suara

"Dana tersebut akan di sebar ke 18 kecamatan yang ada di Gunungkidul. Tenaga kerja yang diserap berasal dari masyarakat setempat, jadi ini juga adalah pemberdayaan," kata Sujoko, Selasa (08/05/2018).

Ditambahkan Sujoko, PKTD sendiri merupakan rangkaian dalam kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XV tingkat Kabupaten Gunungkidul. Sehingga nantinya dengan program tersebut dapat memberdayakan masyarakat. Selain itu juga termasuk dalam upaya pemerintah dalam melestarikan nilai gotong royong yang selama ini telah tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.

“Gotong royong adalah kearifan lokal yang sangat sesuai dengan budaya Bangsa Indonesia, harus dilestarikan sekaligus juga menyerap lapangan kerja untuk masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Hj Badingah menambahkan, gotong royong adalah ciri khas budaya lokal masyarakat Jawa yang mengandung nilai-nilai luhur. Gotong royong juga menjadi kekuatan dan modal dasar yang sangat besar arti dan manfaatnya bagi perjalanan pembangunan di wilayah Gunungkidul.

Berita Lainnya  Gunungkidul Butuh Pelaku Wisata Yang Terlatih dan Kompetitif

"Gotong-royong mengedepankan moto bahwa seberat apapun pekerjaan, akan lebih ringan apabila dikerjakan dalam kebersamaan," imbuh Bupati.

Oleh karena itu, lanjut Bupati, sayang apabila potensi dan modal dasar yang demikian bernilai tersebut, sampai luntur dan tidak lagi menjadi perilaku hidup masyarakat kita. Warga Gunungkidul yang selama ini dikenal dengan kekuatan swadayanya melalui gerakan gotong-royong, hendaknya merasa turut bertanggung-jawab untuk melestarikan semangat dan budaya gotong-royong di tengah masyarakat.

"Bagi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, gorong-royong juga menjadi aset budaya yang akan terus menyemangati setiap program pembangunan yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Kesadaran warga masyarakat untuk berpartisipasidalam pembangunan melalui aktivitas gorong-royong, telah menjadi unsur yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pembangunan di Gunungkidul selama ini," pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler