Pemerintahan
Sidak Sejumlah Pusat Perbelanjaan, BBPOM Temukan Makanan Hingga Kosmetik Tak Layak Edar






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY bersama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul melakukan sidak di pusat perbelanjaan Gunungkidul. Dari kegiatan tersebut, ditemukan beberapa jenis makanan yang mengandung bahan pengawet serta makanan yang tidak layak edar.
Kepala BBPOM DIY Dewi Prawitasari mengatakan, sidak di sejumlah pusat perbelanjaan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi makanan dan yang tidak layak edar yang justru diperjualbelikan. Adapun pagi tadi, petugas melakukan sidak di Toserba Sambipitu. Di lokasi tersebut salah satunya adalah ikan teri yang mengandung bahan pengawet.
Kemudian di Pamela 9 petugas juga melakukan penyisiran di makanan serta kosmetik. Ada produk yang dijual tidak memiliki izin edar dan kemasan yang rusak. Sebagai contohnya terdapat makanan ringan yang diproduksi oleh UMKM, terdapat nomor izin sebenarnya. Akan tetapi tahun edarnya sudah perlu dilakukan perpanjangan kembali.
“Ada jenis makanan ringan yang kami temuan izin edarnya perlu diperpanjang lagi, untuk makanan ini perlu ditarik agar tidak diperjualbelikan,” ujar Kepala BBPOM, Rabu (29/12/2021).
Selain itu juga terdapat temuan kemasan kaleng kental manis tak layak, serta adanya kosmetik seperti sabun, kuteks yang tidak izin edarnya.







Atas temuan ini, BBPOM mengarahkan pengelola swalayan untuk segera mengembalikan produk-produk tersebut ke pemasok. Pembinaan pun turut dilakukan agar pengelola juga lebih jeli dalam menerima produk yang dijual.
Manajer Swalayan Pamela 9 Wonosari, Ngatno mengaku tidak mengetahui persis mengenai masalah izin edar tersebut. Apalagi kebanyakan produk yang ditemukan berasal dari pelaku UMKM. Pihaknya siap untuk segera mengembalikan barang-barang itu ke distributor.
“Tentunya ini menjadi pembelajaran untuk lebih hati-hati dan teliti. Untuk barang-barang tersebut nantinya akan kami kembalikan ke pemasoknya,” ujar Ngatno.