Pemerintahan
Sudah 3 Sample di Grogol Positif Anthrax, Dinas Kembali Kirimkan Sample Sapi Mati Mendadak Untuk Diteliti






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul mengirimkan beberapa sampel untuk dilakukan uji laboratorium di Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates atas temuan sapi mati di Padukuhan Grogol RT 04 RW 05, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Hal tersebut untuk mengetahui penyebab kematian satu ekor ternak sapi milik warga setempat. Hingga saat ini, dari 48 sampel yang dikirimkan, 3 diantaranya diketahui positif anthraks. Dengan demikian, kasus antraks yang semula diketahui hanya dua kasus, bertambah lagi 1 kasus.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, pasca mendapat laporan dari warga terkait dengan kematian sapi secara mendadak, pihaknya langsung menerjunkan petugas ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Saat itu juga pihaknya menyarankan kepada pemilik sapi untuk menguburkan bangkai sapi tersebut.
“Kita larang untuk disembelih, kemudian langsung kita instruksikan untuk dikubur di pekarangan pemilik sapi,” kata Bambang, Kamis (20/06/2019).
Ia menjelaskan, pasca kematian ternak tersebut pihaknya mengirimkan sampel untuk diteliti di BBVET Wates. Sehingga nantinya dapat diketahui penyebab kematian ternak tersebut.
“Kita kirim sampel, saat ini belum keluar hasilnya. Belum tahu anthraks atau tidak. Tetapi lokasi kematian ternak itu masih satu padukuhan dengan yang kasus positif anthraks akhir bulan lalu,” ucap dia.







Bambang menambahkan, dari hasil sampel yang dikirim sebelumnya diketahui 3 sampel positif anthraks. Sedangkan 45 sisanya negatif antraks.
“Yang dua itu sampel berupa bagian dari ternak diketahui positif. Satunya lagi tanah yang kita kirim juga positif jadi 3 sampel yang positif,” terang Bambang.
Bambang menjelaskan, pihaknya kini terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran penyakit tersebut. Selain dengan penyemprotan desinvektan dan cairan formalin, petugas juga melakukan pemeriksaan hewan ternak yang dijual di pasaran.
“Selain mengambil sampel di titik sumber penyakit kami juga melakukan pemeriksaan di daerah lain seperti Pasar Hewan Siyono, Kecamatan Playen, wilayah Kecamatan Nglipar, Semanu dan Ponjong,” terang dia.