Pendidikan
Tahun depan, Kurikulum Prototipe Mulai Diterapkan di Sekolah


Wonosari, (pidjar.com)–Kemendikbudristek beberapa waktu lalu merancang kurikulum baru yang akan diterapkan di 2022 mendatang. Kurikulum tersebut saat ini masih dalam uji coba di beberapa sekolah penggerak. Sejumlah sekolah di Gunungkidul sendiri dipilih untuk menerapkan kurikulum prototipe sejak tahun ajaran 2021/2022 dimulai pada Juli lalu. Kurikulum baru ini dinilai akan mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan karakter serta kompetensi dasar siswa.
Kepala Balai Pendidikan Menengah Gunungkidul, Dwi Agus Muhdiharto, membenarkan adanya kebijakan tersebut. Sebanyak 6 SMA dipilih untuk menerapkan kurikulum prototipe pada tahun pelajaran 2021/2022 saat ini. Penerapan sendiri dimulai pada kelas 10 terlebih dahulu di masing-masing sekolah.
“Ada 6 sekolah yang menerapkannya, untuk kelas 10 menggunakan kurikulum prototipe 2022,” ucapnya.
Adapun 6 SMA tersebut ialah SMAN 1 Wonosari, SMAN 2 Wonosari, SMAN 2 Playen, SMA Al Mujahidin Wonosari, SMAN 1 Karangmojo, dan SMAN 1 Patuk. Ia menyampaikan jika penerapan kurikulum prototipe masih dalam tahap uji coba dan masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat untuk penerapan kedepannya.
“Rencana kedepan masih menunggu kebijakan Kementerian,” sambung Agus.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Kisworo, mengungkapkan jika sebanyak 26 sekolah penggerak dibawah naungan Disdikpora telah menerapkan kurikulum prototipe 2022 pada tahun ajaran 2021/2022. Ia merinci sebanyak 7 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 13 Sekolah Dasar (SD), dan 6 Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah menerapkan pada semester 1 tahun ajaran 2021/2022.
“Kalau SMP ada Al Mujahidin Wonosari, SMPN 1 Tepus, SMPN 1 Purwosari, SMP PGRI Semanu, SMP Muhammadiyah Tepus, dan SMPN 4 Patuk,” ungkap Kisworo.
Menurutnya, kurikulum prototipe mengarahkan siswa menuju paradigma baru pada terbentuknya profil siswa yang lebih pancasila. Selain itu, kurikulum tersebut fokus pada materi esensial sehingga terdapat waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam kompetensi dasar masing-masing siswa.
“Kalau kedepannya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat,” tutup Kisworo.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan