Pendidikan
Upaya Pencegahan Terbentuknya Geng Pelajar di Lingkungan Sekolah Gunungkidul
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)- Guna mencegah tindak kekerasan di dalam ataupun di luar lingkungan sekolah, pemerintah terus mengupayakan sejumlah terobosan. Salah satu yang mendapatkan perhatian adalah pencegahan terbentuknya geng-geng pelajar di lingkungan sekolah-sekolah. Adanya geng semacam ini memang seringkali menjadi pemicu terjadinya bentrokan di kalangan pelajar.
Di Gunungkidul sendiri, Balai Dikmen mengadakan pembentukan agen-agen perubahan di setiap sekolah khususnya jenjang SMA ataupun SMK. Adanya agen perubahan tersebut diciptakan dengan harapan dapat mencegah tindakan yang mengarah ke kekerasan dan dapat menciptakan situasi nyaman di lingkungan sekolah.
Kepala Balai Pendidikan Menengah Gunungkidul, Dwi Agus Muhdiharto, menyampaikan, perlu adanya kewaspadaan dari sekolah terkait potensi munculnya geng-geng berbasis pelajar. Kewaspadaan tersebut sebagai pencegahan terhadap tindak kekerasan yang kerap kali dilakukan oleh geng berbasiskan pelajar seperti di wilayah lain. Meskipun di Gunungkidul sendiri belum terjadi peristiwa semacam itu, namun upaya antisipasi tetap perlu dilakukan sedini mungkin sehingga terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman. Peran agen perubahan sendiri untuk terwujudnya profil pelajar Pancasila yang sesuai dengan nilai-nilainya.
“Tentu harapannya agar memberikan dampak positif untuk keluarga, masyarakat, maupun sekolah dengan adanya agen perubahan ini,” ucap dia, Senin (27/12/2021).
Agus menambahkan, sejauh ini telah ada 11 sekolah yang telah terbentuk agen perubahan di dalamnya. Sebanyak sekolah penggerak 6 SMA dan sekolah pusat keunggulan 5 SMK di Gunungkidul. Adapun sekolah-sekolah tersebut diantaranya adalah SMA N 1 Wonosari, SMA N 2 Wonosari, SMA N 2 Playen, SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari, SMA N 1 Karangmojo, SMA N 1 Patuk, SMK N 1 Saptosari, SMK N 2 Wonosari, SMK Muhammadiyah Ponjong, SMK Muhammadiyah 1 Playen, dan SMK Muhammadiyah Wonosari
“Itu sekolah yang sudah ada agen perubahan yang SMA namanya sekolah penggerak, untuk SMK sekolah pusat keunggulan,” sambung Agus.
Kepala SMAN 2 Wonosari, Sumardi, menambahkan, adanya agen perubahan di sekolah akan memberikan pemahaman terkait pencegahan bullying di lingkungan sekolah kepada siswa lainnya. Guna menyukseskan program tersebut, sekolah pun turut bekerjasama dengan psikolog, kepolisian, dan pihak-pihak terkait dalam berjalannya agen perubahan.
“Akan memberikan pemantapan kepada siswa untuk mendukung terlaksananya program anti perundungan,” ungkap Sumardi.
ReplyForward |
-
Budaya3 minggu yang lalu
Berikut Hasil Pembukaan Cupu Panjala
-
Politik2 minggu yang lalu
Mantan Pj Sekda Ungkap Bahaya Janji Manis Hibah 100 Juta per Padukuhan
-
Kriminal3 hari yang lalu
Kasatkornas Banser Syafiq Syauqi Temui Pengasuh Pondok dan Perwakilan Pemuda Indonesia Timur
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengintip Perjalanan Panjang Klub Voli Ganeksa Bhumikarta Yang Mulai Bersinar di Level Nasional
-
Budaya3 minggu yang lalu
Pakar Pariwisata : Pengumpulan Data Gastronomi Terkendala Kurangnya Edukasi dan Pewarisan Budaya Kepada Generasi Muda
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Pekerja Proyek JJLS Temukan Goa Saat Proses Penggalian Bukit
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Atlet Cilik Sepatu Roda Segara Inlineskate Raih Juara Umum Kejuaraan Piala Bupati Bantul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Berikut Nama-nama Pimpinan DPRD Gunungkidul Periode 2024-2029
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Untung Subagyo, Atlet Angkat Beban dari Gunungkidul Pecahkan Rekor di Peparnas Solo
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Hujan dan Angin Kencang, Dapur Milik Suparlan Ambruk
-
event4 minggu yang lalu
Penampilan Sheila On 7 Sihir Penonton Jogja