Peristiwa
Tak Ada Petugas, Warga Nekat Kuburkan Jenazah Reaktif Covid19 Hanya Pakai Mantol
Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kejadian mengkhawatirkan terkait covid19 terjadi di Padukuhan Wonosobo, Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari. Lantaran tak adanya petugas, warga memakamkan salah seorang pasien reaktif covid19 dengan peralatan seadanya.
Kejadian tersebut bermula ketika M (50) dinyatakan meninggal dunia pada Senin (21/06/2021) sore. Sebelumnya, almarhum dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Gunungkidul. Ketika dirawat di rumah sakit tersebut, M menjalani proses uji lab dan hasilnya reaktif covid19. Dalam perawatannya pun lantaran hasil lab itu, ia dirawat dengan prosedur covid19. Berselang beberapa waktu, kondisi M semakin memburuk. Ia kemudian menghembuskan nafas terakhirnya. Hari itu juga, M langsung dimakamkan di TPU tempat tinggalnya.
Marjoko, salah seorang tetangga M, menceritakan, M diketahui memang sudah cukup lama menderita sakit. Sepekan silam, kakaknya meninggal dunia. Tak berselang lama, M juga mengeluhkan sakit sehingga kemudian dilarikan ke rumah sakit.
“Dia dirawat di sana (rumah sakit.red) sudah dari Senin minggu lalu,” terangnya Marjoko, Rabu (23/06/2021) siang.
M yang meninggal dunia dengan status reaktif covid19 kemudian M diantar menggunakan ambulans rumah sakit ke lokasi pemakaman. Personil yang membawa jenazah juga tampak menggunakan APD lengkap.
“Sesampainya di lokasi pemakaman, petugas ambulans kemudian menurunkan jenazah dan langsung diserahkan ke warga,” tambah dia.
Marjoko dan warga lainnya sempat heran karena tidak ada petugas relawan covid19 yang datang saat itu. Padahal jenazah M jelas-jelas berstatus reaktif. Lantaran tak kunjung ada kejelasan dan kedatangan petugas pemakaman khusus, warga kemudian berinisiatif untuk memakamkan jenazah itu. Tindakan warga ini memang tergolong sangat beresiko lantaran tidak mengetahui prosedur kesehatan dalam memakamkan jenazah covid19 maupun peralatan penunjang termasuk APD. Sejumlah warga akhirnya meminta mantol sekali pakai di posko pantai.
“Meski memang seadanya, kami tetap berusaha menjaga prokes. Pakai sarung tangan dan mantol sekali pakai. Setelah selesai prosesnya, sarung tangan dan mantol tersebut kami kubur,” ucapnya.
Saat dihubungi pidjar-com-525357.hostingersite.com, Panewu Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto membenarkan kejadian tersebut. Namun begitu, Rakhmadian menyebut bahwa peristiwa tersebut terjadi lantaran adanya miskomunikasi antara warga dan Satgas Covid19 di wilayahnya.
“Relawan siap setiap waktu jika warga membutuhkan bantuan, sayangnya kemarin warga telat memberikan informasi. Jadi sudah keduluan warga yang memakamkan,” papar dia.
Atas kejadian tersebut, Dia akan segera menindaklanjutinya guna mencegah persoalan yang akan ditimbulkan.
“Segera kami akan bertemu dengan Puskesmas dan satgas covid19 Kapanewon untuk membahas persoalan ini,” tutupnya.
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Politik5 hari yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Politik7 hari yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Politik1 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Peristiwa5 hari yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
event2 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
film4 minggu yang lalu
Adaptasi Kisah Nyata, Pemain Rumah Dinas Bapak Sapa Penonton di Jogja
-
Sosial3 minggu yang lalu
Hanya 6 Anggota DPRD Gunungkidul Yang Ikuti Upacara Penurunan Bendera, Warga : Ragukan Jiwa Nasionalisme
-
event2 minggu yang lalu
SD Muhammadyah 1 Ngaglik Gelar Workshop Pelatihan Olimpiade Sains Nasional
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Anggota DPRD Gunungkidul Resmi Dilantik, Suara PKB Naik Signifikan
-
Sosial1 minggu yang lalu
Dorongan Produk Makanan Ringan Rakyat Gunungkidul Bisa Jadi Komoditi Oleh-oleh Pariwisata
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Ada 84 PTS Terancam Gulung Tikar, BAN PT : Jogja Aman