Olahraga
Tak Hanya Uang Pembinaan, Atlet Berprestasi Juga Butuh Lapangan Kerja dari Pemerintah






Ngawen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Atlet dayung atau rowing Rifna Choirunnisa (18) mempunyai harapan baru bagi pemerintah. Selain uang pembinaan, ia meminta agar para atlet juga memberikan fasilitas berupa lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya.
Rifna warga Gudang RT 02/RW 11, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen merupakan salah satu atlet peraih medali perunggu di ajang Internasional South East Asian Rowing Federation (SEARF) di Vietnam pada Desember 2017 kemarin. Selain itu, ia juga pernah meraih medali emas dalam ajang Kejurnas dan Porda Jabar 2017.
Meski diakui setiap membawa pulang medali selalu mendapat uang pembinaan dari pemerintah, namun pemberian lapangan pekerjaan diharapkan menjadi imbalan terhadap torehan medali di ajang bergengsi. Hal ini dinilai penting sebagai pemacu semangat pada atlet bahwa masa depannya lebih terlihat cerah.
"Uang pembinaan itu ada. Tapi akan lebih baik kalau kita disediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidang kita," imbuh dia kepada Pidjar.com, Sabtu (10/02/2018).
Putri pasangan Sukardi dan Satini yang mengikuti Pelatnas di Jawa Barat itu berharap, ke depan penghargaan kepada atlet di Gunungkidul lebih dimaksimalkan lagi. Sebab nantinya, jika tidak ada respon dari pemerintah, bakat atlet akan hilang bersamaan dengan dunia kerja yang berseberangan dengan kemampuan mereka.







“Respon Pemerintah Gunungkidul terus mengalami kemajuan ke arah positif. Tapi harapannya pemerintah juga dapat memberikan lowongan pekerjaan terhadap para atlet di Gunungkidul,” ujar dia.
Bagi Rifna, uang pembinaan dan pemberian lapangan pekerjaan bukan sekedar penghargaan saja. Namun ia menjamin bisa sebagai motivasi agar ia dan teman-teman atlet lainnya bisa terus berprestasi baik di kancah nasional maupun internasional.
“Semoga saja dengan prestasi saya yang sekarang dan prestasi teman-teman lainnya membuat pemerintah terbuka memberikan fasilitas yang baik untuk kami. Mudah-mudahan pemerintah mau memenuhi keinginan kami,” harap dia.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rosyid mengaku belum mendengar adanya prestasi Internasional yang diraih Rifna. Namun demikian, pihaknya akan berusaha memberikan jalan kepada atlet yang selama ini berperestasi.
"Saya malah belum dengar. Coba datang ke Kondi dan Pemkab," kata Bahron.
Ia melanjutkan, tahun ini cabang olahraga atletik menjadi salah satu fokus Disdikpora dalam melakukan pembinaan. Sebab dari beberapa tahun terakhir, atletik menjadi penyumbang terbanyak medali dan mengharumkan nama Gunungkidul di kancah nasional maupun internasional.
"Tahun ini kita selenggarakan Pusat Pengembangan Latihan Pelajar Daerah (PPLDP) 15 cabang olahraga. Tahun lalu 11. Kita prioritas untuk cabor yang pada porda tahun 2017 terbukti berprestasi dan dapat sumbangkan medali, seperti renang, panahan, atletik, tenis, takrow, drumband, dan sepakbola," pungkas Bahron.