fbpx
Connect with us

Sosial

Tanam Cabai Lalapan, Asa Petani Giritirto Untuk Tetap Produktif di Masa Kemarau

Diterbitkan

pada

BDG

Purwosari,(pidjar.com)–Pola tanam yang diterapkan oleh para petani di kabupaten Gunungkidul mayoritas mengandalkan curah hujan yang terjadi. Dengan kondisi seperti itu, para petani memanfaatkannya dengan pola tanam padi dan kemudian di musim tanam berikutnya ladang dimanfaatkan untuk tanaman palawija maupun sayuran.

Di Kalurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari misalnya. Petani di wilayah ini pasca panen padi beberapa waktu silam kemudian mengolah lahannya sebagai persiapan penanaman palawija dan sayuran. Salah satu unggulan dari Kalurahan ini adalah budidaya cabai rawit yang sudah sejak beberapa lama ditekuni oleh para petani.

Pada lahan seluas 34.400 meter persegi, petani di Giritirto memanfaatkannya untuk menanam cabai rawit (jenis lalapan). Dalam prosesnya, para petani ini mendapatkan pendampingan dari dinas terkait dan bantuan dari pihak ketiga.

Berita Lainnya  Menengok Aktivitas Penghuni Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Gunungkidul

“Potensi di Giritirto memang cukup bagus untuk tanaman jenis cabai,” ungkap Lurah Giritirto, Haryono, Jumat (03/07/2020).

Adapun musim kemarau seperti sekarang ini biasanya dimanfaatkan oleh para petani untuk mulai menanam bibit. Prosesnya memang agak lama sampai pada tahap panen.

Potensi besar pertanian cabai di Giritirto sendiri cukup bagus lantaran ketersediaan air di wilayah ini mencukupi. Meski berada di wilayah perbatasan namun untuk mata air yang ada masih tetap bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Sehingga kemudian, kegiatan pertanian mereka masih dapat berjalan dengan baik.

“Kemarin dapat bantuan bibit cabai 48.800 kemudian diberikan ke para petani,” ucapnya.

Untuk panen sendiri biasanya dilakulan pada saat awal musim penghujan. Hal ini dipiilih lantaran harganya lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal.

Berita Lainnya  Menelisik Dampak Bahaya Dari Obat Yang Digunakan Pelaku Aborsi di Tepus

Sementara itu, Carik Kalurahan Giritirto, Sigit Cahyono menambahkan, untuk pemasaran, para petani menjual hasil panenannya ke luar daerah. Untung yang diraup oleh para petani dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan maupun tambah modal pada musim tanam berikutnya.

Cabai merupakan salah satu hasil pertanian unggulan di wilayah ini. Sebagian masyarakat memang banyak yang mulai merambah ke penanaman cabai. Unggulan lainnya yakni bawang merah dan tembakau karena daerah ini cocok untuk tamanan jenis tersebut.

“Musim seperti sekarang petani mulai mengolah lahannya untuk menanam cabai, tembakau dan bawang merah,” ujarnya.

Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Budi Sudaryanto memaparkan, banyak wilayah di Gunungkidul yang memproduksi cabai. Sejauh ini memang potensinya cukup bagus.

Berita Lainnya  Duka Warga Gunungkidul Atas Wafatnya BJ Habibie, Dari Gelar Sholat Gaib Hingga Kibarkan Bendera Setengah Tiang

“Banyak kok sekarang yang mengembangkan cabai dan bawang merah,” beber Budi.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler