Pemerintahan
Puluhan Hektar Lahan Pertanian di 3 Kapanewon Diobrak-abrik Tikus






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Para petani di beberapa daerah belakangan ini mengeluhkan adanya serangan hama tikus yang tengah melanda lahan pertanian. Sejumlah titik lahan pertanian memang saat ini tengah diobrak abrik oleh hewan yang satu ini. Akibatnya, tanaman petani mengalami sejumlah kerusakan. Dinas Pertanian Pangan bersama dengan kalangan petani sekarang ini tengagh berupaya melakukan pengendalian hama tersebut.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Jayadi mengungkapkan, berdasarkan laporan yang diterima, hama tikus ini terjadi sejak beberapa waktu terakhir. Data dari Dinas Pertanian, tercatat ada 54 hektare lahan yang diserang tikus diantaranya di Kapanewon Playen, Paliyan, dan Tanjungsari.
“Kami upayakan pengendalian, paling tidak agar populasinya tidak sampai 10 persen dan lahan terdampak semakin meluas,” kata Jayadi, Sabtu (11/12/2021).
Ia menjelaskan, pihaknya sekarang ini tengah berupaya mengendalikan hama tikus agar lahan dan tanaman tidak mengalami kerusakan yang mengarah pada gagal panen. Ada sejumlah upaya yang dilakukan untuk memberantas hama tikus agar tidak semakin berkembang.
Pengendalian yang dilakukan dengan memberikan umpan beracun dan emposan. Di dinas sendiri tersedia umpan sebanyak 100 kilogram (kg) dan emposan sekitar 20 kg. Menurutnya petani bisa mengajukan permintaan bantuan ke PUPT dan DPP Gunungkidu untuk mendapatkannya.







“Silahkan yang membutuhkan umpan maupun emposan untuk segera mengajukan permohonan kepada kami,” lanjut dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan, Raharjo Yuwono. IA mengungkapkan, selain di kawasan barat dan selatan. Di wilayah lain juga terjadi serangan hama tersebut, mulai dari di Kapanewon Ponjong 5 hektare, Kapanewon Karangmojo 2 hektare, dan di Kapanewon Playen merupakan yang terluas yaitu 44 hektare.
“Untuk serangan sudah terlaporkan dan kami upayakan untuk pengendalian,” ucap Raharjo.
Serangan hama tikus sendiri memang setiap musim tanam terjadi. Maka dari itu petani harus lebih siaga dan sigap dalam melakukan penanganan.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib