Pariwisata
Tantangan Pariwisata Gunungkidul Hadapi Momentum Libur Lebaran saat Adanya Aturan Larangan Mudik






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah pusat melarang mudik pada lebaran tahun 2021 ini. Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para pelaku usaha akan membuat sektor pariwisata kembali anjlok. Untuk itu, para pelaku usaha berharap adanya solusi agar kunjungan wisata tetap stabil.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul, Sunyoto mengatakan kebijakan pelarangan mudik yang diterapkan oleh pemerintah pusat menjadi kekhawatiran tersendiri. Mengingat sektor pariwisata di Gunungkidul beberapa waktu terakhir berangsur membaik, tentu dengan adanya pelarangan mudik ini wisata dimungkinkan akan kembali anjlok lagi.
“Tentu ini menjadi khawatiran yang tersendiri bagi pelaku wisata,” kata Sunyoto, Sabtu (17/04/2021).
Dirinya berharap, dalam kondisi seperti ini pemerintah kabupaten memiliki strategi khusus agar kunjungan wisata tetap ada. Promosi wisata yang menjamin keamanan dan penerapan protokol kesehatan juga perlu digencarkan kembali agar menarik wisatawan masuk ke saat libur lebaran mendatang.
“Kita sudah komunikasi dengan dinas pariwisata terkait dengan strategi khusus agar sektor pariwisata tetap bisa bergerak dengan baik,” jelas dia.







Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti mengungkapkan, untuk menggerakkan sektor pariwisata pada lebaran mendatang pihaknya akan menerapkan strategi khusus. Dinas akan berupaya mendongkrak kunjungan wisatawan lokal agar sektor ini tetap bisa bergerak meski mudik dilarang oleh pemerintah.
“Kunjungan wisatawan lokal menjadi alternatif tersendiri,” sambung Asti.
Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan survei dan pendataan yang dilakukan oleh dinas selama ini, kunjungan wisatawan mayoritas berasal dari wilayah DIY dan Jawa Tengah. Ini lah yang menjadi peluang dan ditangkap pemerintah, agar jumlah kunjungan tetap stabil.
“Kebijakan yang diterapkan tentu membuat dilema tersendiri. Pasti lah untuk kunjungan nanti akan jauh berbeda jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu saat mudik diperbolehkan,” imbuh Asti.
Ia menegaskan selama ini penerapan prokes di kawasan wisata dilakukan secara ketat. Bahkan wisatawan yang diketahui melakukan pelanggaran langsung diberikan himbauan oleh petugas yang bertugas, misalnya saja SAR yang dengan sigap melakukan penyisiran serta pembinaan.