Connect with us

Pemerintahan

Tegalrejo Berhasil Dientaskan, Gunungkidul Diklaim Telah Bebas Kalurahan Rawan Pangan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengklaim sudah tidak ada Kalurahan rawan pangan di Gunungkidul. Berdasarkan kajian yang dilakukan, tidak adanya kalurahan yang masuk dalam kategori rawan pangan tercatat sejak bulan Juli 2021 lalu. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mencatat masih ada Kalurahan yang masuk dalam kategori rawan pangan pada beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, HK Adinoto, menyampaikan, pada tahun 2020 lalu, masih terdapat satu Kalurahan di Gunungkidul yang masih tergolong rawan pangan. Namun berdasarkan kajian Sistem Ketahanan Pangan dan Gizi (SKPG) yang dilakukan, pada bulan Juli 2021 silam, kalurahan tersebut sudah berhasil dientaskan. Sehingga, sudah tidak ada kalurahan rawan pangan yang ditemukan di Gunungkidul.

Berita Lainnya  Surat Edaran Kementrian Agama, Tarawih Hingga Sholat Ied Berjamaah Diminta Sementara Ditiadakan

“Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari sekarang kelasnya sudah naik menjadi aman. Kalau kelasnya itu ada rawan, waspada, dan aman. Sekarang kategorinya aman terkait dengan Sistem Ketahanan Pangan dan Gizi,” ucapnya, Rabu (26/01/2022) siang.

Namun demikian, jika dilihat melalui kajian Pemetaan Kerawanan Pangan, Kalurahan Tegalrejo masih masuk dalam kategori cukup rentan. Ia menambahkan, parameter kerawanan pangan dapat dilihat dari beberapa indikator seperti ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Menurutnya, ketersediaan pangan bukan hanya melihat dari kurangnya pangan di suatu wilayah namun juga ketersediaan lahan pertanian.

“Kemudian kalau akses pangan, terkait dengan bagaimana masyarakat bisa mengakses bahan pokok yang bisa dilihat dari ada tidaknya pasar atau infrastruktur pendukung. Kalau pemanfaatan pangan itu dilihat dari pemanfaatan air bersih, ketersediaan tenaga kesehatan, daya beli masyarakat dan juga kemiskinan,” sambung Adinoto.

Dalam meningkatkan status dari daerah rawan pangan menurutnya perlu melibatkan lintas sektoral. Ia mencontohkan, jika Dinas Pertanian dan Pangan bergerak di sektor mengintensifkan lahan pertanian yang ada dengan berbagai skema bantuan pendukung. Kemudian ada OPD-OPD lain yang bisa menyusul dengan program-program penunjang sesuai dengan fungsi dan wewenang masing-masing.

Berita Lainnya  Jumlah Tangkapan Ikan Di Bawah Target Nasional, DKP Sebut Penggunaan Perahu Jungkung Tak Efektif

“Misalnya dari lintas sektor misalnya didukung dengan infrastruktur yang ranahnya PU, kemudian terkait dengan Dinas Kesehatan seperti penanganan gizi buruk dan stunting. Dan juga program-program yang sifatnya mengentaskan kemiskinan. Hasil ini nanti dianalisis SKPG yang nanti outputnya status rawan, waspada, atau aman,” terangnya.

Berbagai upaya tersebut menurutnya harus dilakukan secara berkelanjutan agar status tidak adanya Kalurahan rawan pangan dapat dipertahankan. Data semacam ini menurut dia memang sangat dinamis. Sehingga bukan tidak mungkin jika nantinya ada kalurahan yang turun status.

“Jadi kalau berada di garis rawan pangan itu memang harus kita support agar tidak terjun lagi ke bawah. Ini memang perlu intervensi semua pihak, tidak hanya dari Dinas Pertanian dan Pangan saja. Kalau di DIY itu yang masih ada di Kulonprogo, di Gunungkidul sudah tidak ada,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler