fbpx
Connect with us

Sosial

Tekan Gantung Diri, Kapanewon Gedangsari Buat Program Jogo Tonggo

Diterbitkan

pada

BDG

Gedangsari,(pidjar.com)–Kasus gantung diri di Kabupaten Gunungkidul mengalami penurunan di tahun 2020 lalu. Dari awalnya pada tahun 2019 terdapat 30 kasus gantung diri, pada tahun 2020 menurun menjadi 26 kasus.

Namun, yang cukup mencolok dari perkembangan kasus per kasus, di Kapanewon Gedangsari. Angka gantung diri di Kapanewon Gedangsari yang tadinya pada tahun 2019 satu kasus saja, di tahun 2020 naik menjadi 6 kasus. Kenaikan angka kasus gantung diri ini mendapatkan perhatian yang cukup serius dari pemerintah kapanewon setempat.

Panewu Gedangsari, Martono Iman Santosa mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah setrategi yang nantinya akan didiskusikan bersama dengan forum komunikasi pimpinan kapanewon. Pihaknya akan mengupas permasalahan sekaligus penanganannyabyang akan dilembagakan hingga tingkat Rukun Tetangga (RT).

Berita Lainnya  Ulang Tahun Ketiga, ICG Komitmen Enggan Terlibat Politik Praktis

Kami akan menggelar forum diskusi yang melibatkan semua stakeholder, hasil diskusi akan kami sosialisasikan di tingkat kalurahan dengan mengundang tokoh masyarakat dan ketua RT,” papar Iman, Minggu (03/01/2021).

Iman menambahkan, pihaknya akan mengupas permasalahan dari sisi teori sosiologi dan teori psikologi. Kemudian pihaknya akan mulai menyosialisasikan rencana konkritnya.

Kami membuat rencana kegiatan Jogo Tonggo, yang nantinya mampu mematik warga masyarakat untuk saling ngaruhke tetangga,” jelasnya.

Menurutnya, Jogo Tonggo ini lebih efektif lantaran masing-masing warga bisa makin peka dengan kondisi sosial yang terjadi. Pada konsep Jogo Tonggo ini, lanjut Iman, peran lurah dan dukuh dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya di tingkat struktur masyarakat paling bawah yaitu Rukun Tetangga (RT) akan memiliki peran penting.

Berita Lainnya  Sahabat Cempluk bersama Bali Usada Gelar Meditasi Pikiran Harmoni untuk Odapus

Tinggal kita buatkan kelembagaannya dan tugasnya, stetelah para Ketua RT dan pengurusnya diberikan pemahaman tentang kesehatan jiwa mereka akan lebih memahami kondisi psikis masing-masing warga,” ujarnya.

Pihaknya berharap dengan kelembagaan hingga pada tingkat RT ini bisa efektif dalam menekan angka bunuh diri. Iman sendiri juga nantinya meminta deklarasi Anti Bunuh Diri dapat dilaksanakan oleh Ketua RT, tokoh masyarakat dan juga tokoh agama.

Harapan terbedar kami, rencana Jogo Tonggo dengan ngaruhke (menyapa) ini mampu menekan angka bunuh diri secara nyata,” pungkas Iman.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler