Pemerintahan
Gunungkidul Tetapkan Siaga Darurat Kekeringan





Wonosari,(pidjar.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menetapkan siaga darurat kekeringan. Pasalnya pada bulan Agustus sampai dengan September merupakan puncak kemarau. Upaya droping air yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul dan beberapa kapanewon terus dilakukan.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan Surat Keputusan (SK) Bupati berkaitan dengan status siaga darurat kekeringan telah turun. Adapun berdasarkan pemetaan yang dilakukan baik dari pihak kalurahan, kapanewon maupun BPBD Gunungkidul, ada 14 kapanewon yang berpotensi terdampak kekeringan.
“Ada 14 kapanewon berpotensi kekeringan dengan jumlah lebih dari 100 ribu jiwa,” terang Sumadi, Senin (14/08/2023).
Ia menjelaskan, empat kapanewon yang dimungkinkan tidak akan terdampak kekeringan yakni di Kapanewon Wonosari, Playen, Karangmojo, dan Semin. Kendati demikian jika kemarau panjang bukan tidak mungkin bila dampak kekeringan akan semakin meluas layaknya beberapa tahun silam.
“Untuk wilayah aman sementara ini ada 4 kapanewon. Perkembangan di lapangan juga terus kami pantau,” paparnya.





Dalam kondisi ini, pihaknya meminta pemerintah kalurahan segera melakukan pemetaan kawasan yang kekurangan air bersih. Sehingga nantinya memudahkan pemerintah dalam penyaluran bantuan air bersih.
Sejak memasuki musim kemarau hingga saat ini, BPBD Gunungkidul telah melakukan droping air sebanyak 66 tangki di daerah-daerah yang telah mengusulkan droping. Jumlah ini memang masih sedikit, sebab di beberapa kapanewon memiliki anggaran sendiri untuk droping sehingga masih tercover dari masing-masing kapanewon.
“Baik dari BPBD Gunungkidul maupun kapanewon yang memiliki anggaran untuk droping saat ini masih terus berjalan penyaluran air bersih ke warga,” jelas Sumadi.
Sebagaimana diketahui, pemerintah Kabupaten melalui BPBD menganggarkan Rp 230 juta rupiah untuk droping air pada tahun ini. Dimana jumlah anggaran ini mampu menyediakan 1000 tangki air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga Gunungkidul yang kesulitan air bersih karena kekeringan dan dampak kemarau.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial1 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga
-
Hukum3 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Sosial2 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak