Kriminal
Telah Habis Dijual, Polisi Belum Berhasil Sita Barang Bukti Kejahatan Dari Komplotan Penjahat Sadis Bersenjata Api
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Penangkapan empat komplotan pelaku pencurian spesialis counter handphone dan toko elektronik yang dilakukan oleh tim gabungan beberapa hari lalu memang mencuri perhatian. Aksi kejar-kejaran dan baku tembak yang sempat terjadi di sepanjang Jalan Purworejo-Kulon Progo dengan jarak tempuh sekitar 35 kilometer memang layaknya film action. Dalam penangkapan ini, polisi terpaksa memberondong mobil yang digunakan para pelaku saat melarikan diri lantaran melawan saat hendak ditangkap dan bahkan sempat menembaki petugas kepolisian. Akibatnya, empat orang anggota komplotan tersebut mengalami luka dan bahkan satu diantaranya tewas akibat tembakan polisi. Saat ini, ketiga pelaku yang mengalami luka tembak dan luka akibat kecelakaan yang dialami tersebut masih diharus mendapat perawatan di rumah Sakit Bhayangkara, Sleman.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Riko Sanjaya mengatakan jika proses pemeriksaan lebih lanjut belum bisa dilakukan oleh jajarannya terkait penangkapan ini. Pasalnya kondisi tiga pelaku yakni ASS, FB dan SBH, ketiganya warga Karawang, Jawa Barat masih memerlukan pemulihan. Ketiga pelaku menurut Riko masih dalam kondisi lemah dan belum memungkinkan untuk diperiksa.
Jika nantinya kondisi para pelaku kejahatan tersebut telah dianggap pulih dan stabil, petugas akan melakukan penyidikan atas kasus kejahatan yang dilakukan oleh ketiganya. Ketiganya sendiri disebut Riko merupakan pelaku pembobolan dan pencurian counter HP di Semanu dan Semin serta Toko Elektronik di Baleharjo dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Sementara ini, baru beberapa informasi telah dikantongi oleh pihak kepolisian dan akan kembali didalami.
“Belum bisa kami lakukan pemeriksaan mengingat kondisi mereka yang masih butuh perawatan. Untuk keterangan awal mereka melakukan kejahatan di 3 TKP Gunungkidul, 1 TKP Bantul sementara baru itu yang kami peroleh,” terang AKP Riko Sanjaya, Sabtu (04/05/2019).
Lebih lanjut ia sampaikan, dalam penangkapan ini, polisi masih belum berhasil menyita barang bukti hasil kejahatan. Menurut Kasat Reskrim, berdasarkan pengakuan dari para pelaku, hasil jarahan dalam aksi mereka sudah langsung dijual dan uangnya telah dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta foya-foya. Para pelaku dalam aksinya di Gunungkidul sendiri berhasil menjarah puluhan handphone, aksesori, paket data, hingga LED TV.
“Untuk total kerugian dari masing-masing cukup bervariasi memang. Ada yang puluhan juta hingga ratusan juta,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengembangan yang dilakukan polisi ini akan menjadi sangat penting. Hal ini selain untuk pemberkasan kasus tersebut, juga sekalian untuk mencari tahu perihal adanya TKP lain yang digunakan komplotan tersebut beraksi. Juga nantinya polisi bisa mengetahui peran dari masing-masing anggota maupun ada tidaknya anggota jaringan yang lainnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa para pelaku tersebut sudah berkali-kali beraksi di wilayah DIY. Pasalnya saat hendak ditangkap, komplotan pelaku diketahui hendak kembali melakukan kejahatan di wilayah DIY.
“Berdasarkan penelusuran kami, ada salah satu anggota komplotan ini yang merupakan resedivis, yakni atas nama SBH. Kita terus lakukan pengembangan dengan berkoordinasi dengan Polda DIY maupun Polsek Banguntapan,” urainya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu polisi membongkar jaringan pelaku kejahatan yang beraksi di wilayah DIY. Komplotan ini diketahui beraksi sebanyak 3 kali di Gunungkidul dan 1 kali di Bantul. Dalam aksinya, para penjahat ini tak segan-segan menggunakan senjata api yang mereka miliki. Seperti dalam salah satu aksinya, mereka menodong korbannya dengan senjata api sebelum akhirnya menguras hartanya. Para pelaku sendiri ditangkap dalam kondisi terluka yaitu ASS, FB dan SBH. Sementara untuk AD, warga Bandung, Jawa Barat, tewas akibat luka tembak yang dideritanya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum4 hari yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan6 hari yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025