Budaya
Temuan Diduga Yoni Pemujaan Masa Hindu, Puluhan Tahun Hanya Terbengkalai di Ladang






Ponjong,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sebuah batu diduga Lingga Yoni ditemukan warga di sebuah ladang yang berada di Padukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong. Namun begitu, minimnya perhatian dari sejumlah pihak mengakibatkan salah satu bagian dari bebatuan peninggalan sejarah ini dicuri oleh oknum tidak bertanggung jawab. Akhirnya, salah seorang warga memberanikan diri untuk menaikan situs ini dan kemudian ditindaklanjuti oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) untuk dilakukan kajian dan memeriksa struktur serta unsur lainnya.
Warga Padukuhan Munggur Wetan, Sukirno menceritakan, warga mengetahui keberadaan batu yang diduga Lingga Yoni ini sejak tahun 1942-1945. Di mana batuan ini masih tertimbun tanah. Sekitar tahun 1974,Sukirno yang kerap beraktifitas di sekitar ladang ini merasa curiga karena adanya bekas galian.
Saat ia mengeceknya pada saat itu, batu yang diyakini berbentuk perempuan sudah tidak ada termasuk dengan alunya pun sudah hilang. Ia masih ingat betul bentuk dan warna batu yang hilang tersebut yaitu putih bersih meski tertimbun tanah hingga beberapa meter. Lantaran ada batu yang hilang, pada tahun itu ia sempat melaporkan ke pemerintah. Namun memang responnya belum maksimal.
Akhirnya sekitar 5 tahun lalu, ia memberanikan diri untuk menggali dan menaikkan benda tersebut ke atas permukaan.
“Saya meyakini bahwa benda ini adalah peninggalan bersejarah. Saya naikkan ke permukaan dengan harapan bisa mendapat perhatian dari pemerintah dan ada upaya untuk menjaga serta melestarikannya,” kata Sukirno.







Upayanya akhir-akhir ini berbuah manis. Kundha Kabudayaan Gunungkidul kemudian menerjunkan TACB untuk menindak lanjuti dan melakukan kajian atas benda tersebut. Bahkan pada Minggu (24/07/2022) kemarin, tim tersebut datang ke lokasi dan membuatkan bangunan sebagai alas diletakkannya batu Yoni tersebut.
Sementara itu, Ketua TACB, Disbud DIY, Andi Riana mengatakan, Yoni ini memiliki tinggi 40 cm dengan lebar bawah 56×56 cm. Pada badan batu berukuran 40×40, dan terdapat lubang dengan kedalaman 25 cm.
Kajian sendiri akan dilakukan oleh tim untuk memastikan Yoni ini. Menurut Andi, jika melihat secara kasat mata dan membandingkan dengan batuan lainnya, Yoni ini dimungkinkan merupakan bagian dari kepercayaan Hindu aliran Siwa. Yang mana benda itu dijadikan media pemujaan bagi Dewi Parwati, pasangan Dewa Siwa.
“Masih akan kita dalami lagi. Kemungkinan benda ini dibuat pada abad 9 masehi karena umumnya Lingga Yoni berasal pada masa tersebut,” terang Riana.
Riana mengatakan, tidak menutup kemungkinan di kawasan tersebut masih bisa ditemukan struktur bangunan lainnya. Untuk tindakan lebih lanjut mulai penggalian hingga langkah lainnya, pihaknya masih menunggu kajian BPCB DIY berkaitan dengan keaslian situs tersebut.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks