fbpx
Connect with us

Sosial

Tengah Hits di Berbagai Kota Termasuk Gunungkidul, Sepeda Tanpa Pedal Latih Motorik Anak

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Area pasar sapi Siyonoharjo di Desa Logandeng, Kecamatan Playen setiap hari Sabtu dan Minggu diubah menjadi arena yang banyak dipenuhi oleh anak-anak. Dari usia dua tahun sampai sekitar 7 tahun kompak membawa sepeda mini lengkap dengan perlengkapan keamanannya.

Anak-anak kecil ini berlatih dan bermain menggunakan sepeda. Uniknya, sepeda yang mereka gunakan tanpa pedal, rem, rantai bahkan gir. Bentuknya pun sangat kecil atau mini, disesuaikan dengan umur pemiliknya. Seperti di kota-kota besar lainnya, sepeda tanpa piranti pada umumnya ini tengah ngetren dikalangan anak-anak di Gunungkidul.

Ada sebuah komunitas tersendiri di bumi handayani yakni pushbike Geka. Dalam komunitasini bisa dijumpai beragam anak-anak dari usia 2 tahun hingga 7 tahun yang ingin belajar sepeda tanpa pedal. Adapun berlatih semacam ini bukan hanya untuk gengsi-gengsian saja melainkan memang untuk melatih motorik, keseimbangan dan sensorik anak-anak usia dini.

Berita Lainnya  Omzet Anjlok 90%, PHRI Minta PTSKM Tak Diperpanjang

Pelatih sepeda tanpa pedal Gunungkidul, Badarudin atau yang akrab dipanggil Sidin mengatakan, jika sebenarnya untuk sepeda tanpa pedal ini memang tengah booming di kota-kota besar, tak terkecuali di Gunungkidul. Anak diajarkan keseimbangan dengan menaiki sepeda mini ini.

Untuk jalannya sendiri, menggunakan kaki jadi keseimbangannya lebih diasah kembali. Dalam latihan dibentuk arena lintasan menggunakan cone, kemudian ana-anak diarahkan untuk melintasi arena tersebut. Teknik-teknik pun juga diajarkan jadi tidak sembarang jalan.

“Mereka dilatih untuk menjaga keseimbangan dan motorik. Jadi misalnya, mereka melintasi lintasan itu kami minta untuk menggunakan kecepatan lari atau bahkan jalan. Keseimbangannya yang paling utama kaki kalau sudah berpijak dan sepedanya sudah jalan harus diangkat,”kata Sidin.

Saat mereka bermain dilintasan ini, sejumlah kelengkapan keamanan tetap diwajibkan untuk digunakan. Seperti helm, pelindung tangan dan kaki harus digunakan, agar nantinya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tetap aman.

Berita Lainnya  Lindungi Petani dari Permainan Harga, Politisi Ini Upayakan Pendampingan Penanganan Pasca Panen

“Biasanya orang tua mereka juga aktif ikut lari-larian di lintasan sembari mengarahkan anak-anak mereka,” imbuhnya.

Kegiatan ini selain melatih motorik anak juga untuk membentuk keperdulian anak-anak usia dini. Misalnya salah satu dsri mereka ada yang terjatuh biasanya satu dari mereka ada yang menghentikan laju sepedanya untuk menolong.

“Solidaritas, tolong menolong dan apa ya kebersamaan yang memang diterapkan. Yang perlu dipahamkan ke orang tua itu bahwa kegiatan ini bukan ajang balap hanya apa ya memupuk potensi anak,” tambah dia.

Untuk kegiatan olahraga ini juga ada kompetisinya. Tak jarang dari anggota ada yang ikut kompetisi di luar daerah dan berhasil mendapatkan juara. Dari situ bakat-bakat anak mulai nampak.

Salah satu pengurus komunitas, Deka menambahkan kegiatan ini bukanlah ajang untuk gengsi-gengsian. Jika dikota-kota besar memang harga sepeda tanpa pedal ini cukup mahal, bisa saja diakali dengan merakit sendiri. Dimana rangka-rangka sepeda bekas bisa disulap untuk dibuat sepeda mini.

Berita Lainnya  Totalitas Bohe Untuk Jadi Drummer Papan Atas Indonesia, Rela Tinggalkan Sekolah Formal Demi Tekuni Musik

“Kalau ada yang mau gabung ayo saja tinggal follow ig kami @pushbike geka. Disitu kita juga bisa sharing kok perkembangan, bakat dan minat si anak itu gimana,”ucapnya.

Salah satu anggota komunitas ini yang sudah malang melintang dan menjarai sejumlah kompetisi yakni Nadjwa Husna Adhifa. Bocah 5 tahun ini sudah beberapa kali menjuarai kompetisi di beberapa wilayah, orang tua bocah ini sebenarnya tidak sengaja mengikutkan anaknya dalam.olahraga sepeda tanpa pedal ini.

Seiring wakth berjalan ternyata bakatnya mulai nampak. Beberapa hari sekali ikut latihan untuk mengasah kemampuannya.

“Seneng banyak temennya kalau latihan. Dulu ikut sepatj roda sekarang ikut sepeda ini,” ucap Nadjwa.

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler