Pendidikan
Terapkan USBN Berbasis Komputer Untuk SD, Dinas Sebut Gunungkidul Yang Pertama di Indonesia






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Gunungkidul tahun 2020 mendatang akan berbeda dibandingkan dengan sekolah di daerah lain. Pasalnya dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul membuat sebuah inovasi dengan menyelenggarakan USBN berbasis komputer. Saat ini, persiapan anak didik maupun sarana prasarana pun tengah dilakukan oleh dinas untuk penyelenggaraan USBN berbasis komputer.
Kepala Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Sumarto menyatakan, inovasi ini digagas oleh kabupaten Gunungkidul dan untuk di Indonesia, nampaknya siswa bumi handayani lah satu-satunya yang menerapkan USBN berbasis komputer. Latar belakang yang menjadikan pemerintah menerapkan kebijakan ini yakni berkaitan dengan modernisasi pada teknologi. Selain itu para siswa dianggap telah mumpuni dan lebih enjoy dalam memanfaatkan komputer.
“Baru tahun ini kami terapkan program ini. Persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari untuk membentuk kesiapan siswa siswi Sekolah Dasar (SD) maupun MI,” terang Sumarto, Rabu (18/12/2019).
Berkaitan dengan persiapan, Sumarto memaparkan bahwa pihaknya sudah 2 kali menggelar try out untuk mematangkan kesiapan para siswa SD/MI tersebut. Dalam pelaksanaannya, nantinya USBN sendiri tidak dilakukan di sekolah masing-masing, akan tetapi meminjam sekolah seperti SMK/SMA, SMP yang telah memiliki fasilitas yang memadai.
“Nanti pinjam di sekolah terdekat biar memudahkan aksesnya juga. Persiapan kan sudah dilakukan, kita juga menunggu hasil keputusan dan arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas inovasi ini,” tambah dia.







Adapun dari ratusan sekolah, nantinya secara keseluruhan akan menggunakan sistem ini. Dalam catatan dinas, sedikitnya 17 SD di wilayah Wonosari dan 1 di wilayah Kecamatan Ponjong harus dilakukan penggabungan. Menurutnya, kebijakan ini ditempuh karena adanya berbagai faktor yang mempengaruhi.
“Baik sumber daya manuasianya maupun teknologi dan beberapa hal lainnya sudah siap,” kata Sumarto.
Hal yang tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Bahron Rasyid yang menyebut bahwa ini merupakan terobosan baru dan baru pertama kali diterapkan di Gunungkidul. Langkah ini diambil sebagai bentuk upaya kesiapan pelajar dalam mengoperasikan alat komputer. Bimbingan dari sejumlah pihak pun telah dilakukan sejak beberapa waktu.
“Hari ini hari terakhir tryout kesiapan ujian menggunakan komputer. Untuk segala sesuatunya sudah dipastikan siap, tinggal terus berlatih dan belajar,” ujarnya.