Sosial
Tercatat Sebagai Penerima Bantuan Tapi Tak Diberikan, Kalurahan : Dia Disortir
Karangmojo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Penyaluran bantuan sosial terus dilakukan oleh pemerintah untuk menyikapi dampak covid-19 yang dirasakan oleh masyarakat, khususnya di bidang ekonomi. Namun demikian ada berbagai masalah yang timbul dalam penyaluran bantuan ini. Seperti hal yang dialami oleh Kusdiyanto warga Padukuhan Karanglor, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo. Nama istrinya masuk dalam daftar penerima bantuan, akan tetapi justru selama ini keluarga ini tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Kepada Pidjar.com, Kusdiyanto mengatakan, selama ini ia tidak pernah mendapatakan bantuan. Di sekeliling memang ada beberapa orang yang tidak tersentuh bantuan. Namun ia kemudian iseng-iseng membuka link aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS) untuk mengecek data penerimaan bantuan. Semula ia memasukkan nomor NIK dirinya kemudian muncul bahwa dirinya berhak mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial. Pada link tersebut menyebutkan status keluarga terdaftar dalam penerimaan BST Kemensos sesuai data bayar sampai dengan 1 Juni 2020 atas nama Suratini yang merupakan istrinya.
Atas dasar itu, ia kemudian mendatangi Dinas Sosial untuk menanyakan bantuan atas nama Suratini itu. Dinas Sosial sendiri membenarkan bahwa yang bersangkutan merupakan penerima bantuan, kemudian untuk klarifikasi mengapa tidak mendapatkan bantuan itu sebagaimana tertera dalam data itu ia diminta klarifikasi ke Kalurahan.
“Saya baru tahu itu sekitar seminggu lalu. Iseng-iseng cari data saya sebenarnya masuk dalam penerima bantuan tidak, lha kok munculnya ternyata datanya ada tapi tidak pernah menerima bantuan itu,” terang Kusdiyanto saat ditemui di rumahnya.
Dari situ ia kemudian klarifikasi ke Kalurahan. Saat itu ia bertemu dengan Kamituwo (Kasi Pelayanan) Kalurahan Bejiharjo. Ia semula ia tanyakan kenapa data tersebut ada tapi ia tidak pernah mendapatkan bantuan itu, padahal itu merupakan hak keluarganya.
“Awalnya saya tanya itu dijawab hanya kabar hurak huruk saja. kemudian setelah saya serahkan bukti bahwa nama istri saya masuk dalam daftar penerima, yang bersangkutan mengatakan jika datanya sudah disortir,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, penjelasan dari kamituwo sendiri ia tidak mendapatkan bantuan lantaran data keluarga masuk pada jenis bantuan lain seperti PKH, BPNT atau jenis bantuan sembako lainnya. Padahal, selama ini ia tidak pernah mendapatkan bantuan sepeserpun dari pemerintah.
“Saya itu tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Padahal di sini yang mereka mampu saja dapat bantuan sedangkan kondisi seperti ini justru tidak dapat. 10 tahun lalu saya dapat PKH tapi dicabut karena saya punya motor legenda dan istri pedagang sayur. Itu saya hanya dapat itu, padahal kalau untuk criteria PKH tentu memenuhi anak sekolah dan lansia ada di keluarga saya,” jelas dia.
Pagi tadi, ia kembali mendatangi kantor kalurahan untuk mendapatkan kejelasan. Paling tidak ada data dan alasan yang disampaikan oleh pihak kalurahan atas kejadian yang ia alami ini. Namun lagi lagi ia mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan.
“Jawabannya ya hanya data tersortir terhapus gitu saja, tidak ada solusi atau upaya lainnya. Yang saya inginkan itu alasan dan data yang jelas, walaupun hak saya itu sudah diserahkan ke yang lebih membutuhkan ya Alhamdulillah tapi kalau tidak ya gimana?,” imbuhnya.
Ia hanya menginginkan kejelasan atas apa yang terjadi. Jika pun nanti ada upaya untuk klarifikasi tentu ia akan sangat senang.
Kusdiyanto sendiri selama ini terdampak. Ya bagaimana tidak, ia merupakan driver di obyek wisata Goa Pindul selama beberapa bulan terakhir ia tak mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya karena obyek wisata ini tutup. Kemudian, istrinya membuat blangkon itu pun juga terdampak karena tak ada pesanan masuk.
Kondisi rumahnya memang tembok di bagian luarnya. Tapi untuk lantai masih batu dan tidak ada perabot yang mencolok.
Kamituwo Kalurahan Bejiharjo Kapanewon Karangmojo, Subardiyo mengatakan, berkaitan dengan kejadian yang dialami oleh Kusdiyanto itu karena data yang ada sudah tersortir sebelum penyaluran bantuan dilakukan. Menurutnya ia sendiri juga tidak begitu mengerti atas kejadian itu karena prosesnya berbeda-beda.
“Dalam penyortiran data penerima bantuan saya kan tidak bisa sendiri tentu dibantu. Saja juga tidak tahu kesehariannya (kondisi) yang bersangkutan bagaimana. Kalau data tersortir itu kan ada dari pusat dan kalurahan,” terang Kamituwo.
“Verfalnya saat itu cepat banget dan di buru-buru. Untuk sekarang solusi bagaimana saya tidak tahu, wong baru tahu hari ini juga , nanti mungkin akan koordinasi dengan Dinas mengenai hal ini. Tapi tidak sekarang, ngurus yang lain aja sudah mumet,” ucapnya.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program