Peristiwa
Terjebak di Lahan Tebu Yang Terbakar, Nenek 90 Tahun Tewas Mengenaskan






Karangmojo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Romlah (90) warga Padukuhan Sumberejo, Desa Karangmojo, Kecamatan Karangmojo Senin (15/07/2019) siang tadi ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah kebun tebu. Sejumlah luka bakar ditemukan di sejumlah bagian tubuh nenek renta ini. Diduga, Romlah terjebak dalam kobaran api dari kebun tebu yang sebelumnya ia bakar.
Kanit Reskrim Polsek Karangmojo, Iptu Pudjijono mengungkapkan Romlah pertama kali ditemukan pada petang tadi. Saat itu, Sudiarti, menantu korban curiga lantaran Romlah tak terlihat di rumahnya. Lantaran saat dicari di sekitar rumah tak kunjung ditemukan, sejumlah kerabat serta dibantu oleh tetangga berinisiatif untuk melakukan pencarian. Romlah sendiri selama ini memang karena usia tuanya mengalami pikun sehingga membuat keluarga semakin khawatir.
Pencarian sendiri sempat mengalami kebuntuan karena tak ada satupun warga yang mengetahui ataupun melihat Romlah. Petunjuk baru didapat dari Ketua RT setempat yang sempat melihat korban beraktifitas membakar sampah di dekat lahan tebu. Namun saat itu, saksi tak curiga sedikitpun dengan aktifitas yang dilakukan korban. Hanya berselang beberapa waktu kemudian, api mulai merambat ke ladang tebu dan kemudian membesar. Sejumlah warga lantas berusaha melakukan pemadaman.
“Pencarian dilakukan di sekitar lahan tebu di mana korban terakhir kali terlihat,” terang Pudjijono, Senin malam.
Sekitar 15 menit pencarian, barulah keluarga berhasil menemukan keberadaan Romlah. Namun yang mereka dapati adalah tubuh Romlah yang telah terbujur kaku di dalam ladang tebu. Di sekitar lokasi tempat penemuan, terdapat sisa-sisa tanaman tebu yang terbakar. Saat dilakukan pengecekan, korban sudah tidak bernafas dan terdapat luka bakar di bagian kepala, dada dan kaki.







“Dugaan kuat korban meninggal karena terbakar,” imbuh dia.
Selain lantaran terbakar, dimungkinkan pula saat berada di dalam ladang tebu yang terbakar tersebut, korban mengalami sesak nafas lantaran kehabisan oksigen.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga pula, jika yang bersangkutan sudah mengalami pikun. Tak hanya itu, penglihatannya pun juga berkurang.
“Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban,” pungkas Pudjijono.