Pemerintahan
Ternak di Lokasi Antraks Akan Divaksin Selama 10 Tahun Kedepan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul akan segera memberikan vaksin bagi ternak di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu. Adapun hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran penyakit antraks. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pemberian vaksin akan dilakukan hingga 10 tahun kedepan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Retno Widyastuti mengatakan penanganan akan terus dilakukan. Dalam waktu dekat ini, tim kesehatan hewan akan melakukan vaksinasi bagi ternak-ternak yang berada di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu.
Ia menjelaskan, pasca adanya belasan ternak mati di Padukuhan dan dirilis tanah di wilayah ini positif antraks, pihaknya kemudian melakukan penanganan hingga saat ini. Pada pertengahan Juli kemarin, tim memberikan antibiotik pada ternak-ternak yang sehat dan tidak sedang bunting. Kemudian di awal Agustus ini direncanakan akan dilakukan pemberian vaksin.
“Sekitar 2 ribu ternak baik sapi maupun kambing di daerah ini yang akan kami vaksin,” terang Retno Widyastuti.
Ia menjelaskan, vaksin semacam ini akan rutin diberikan pada ternak-ternak di Padukuhan Jati selama 10 tahun kedepan. Hal tersebut merupakan prosedur penanganan antraks dan sebagai upaya pencegahan agar antraks tidak semakin menyebar.







Lebih lanjut ia mengungkapkan, berkaitan dengan ketersediaan vaksin tidak ada permasalahan. Stok yang dimiliki aman karena belum lama ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mendapatkan bantuan dari kementerian sebanyak 11.107 dosis vaksin.
Selain di Kalurahan Candirejo, penanganan juga dilakukan di Padukuhan Semuluh Lor, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu. Beberapa pekan lalu terdapat sejumlah ternak yang mati mendadak dan sempat disembelih oleh warga. Kendati demikian untuk sampel tanah yang diambil diketahui negatif antraks.
Meski demikian, penanganan tetap dilakukan sebagai upaya antisipasi penyakit ini.
“Kalau yang di Padukuhan Semuluh Lor, Kalurahan Ngeposari itu kami lakukan penyiraman formalin,” sambung Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari.
Untuk memaksimalkan pencegahan antraks dan penanganan di wilayah Gunungkidul, dinas menghimbau agar tidak menyembelih dan mengonsumsi ternak yang mati secara mendadak ataupun sakit.
“Bila ada ternak yang mati karena sakit atau mati mendadak langsung dikubur, jangan disembelih dan dikonsumsi dagingnya,” jelasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks