Sosial
Tiga Kapanewon Terdampak Layanan Air Keruh, PDAM: Produksi Seropan Lebihi Kapasitas






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah warga khususnya yang tinggal di wilayah bagian timur Gunungkidul mengeluhkan layanan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani. Pasalnya, air yang keluar dari keran nampak cukup kotor dengan warna cokelat kekuning-kuningan.
Salah seorang warga Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu, Puput (23) mengatakan, bahwa air keruh tersebut muncul sejak beberapa hari terakhir. Bukannya membaik, namun pada Kamis (28/01/2020) kemarin, air yang keluar dari kran semakin keruh. Hal semacam ini menurutnya sudah kerap terjadi terutama memasuki musim penghujan ini.
“Dua minggu yang lalu juga keruh, kemudian bening lagi. Kemarin keluar keruh banget sampai pagi tadi masih keruh,” ucap dia, Jumat (29/01/2020).
Selain berwarna keruh, air tersebut kerap memunculkan aroma seperti pemutih. Kendati demikian, dirinya dan keluarga tetap menggunakan air dari PDAM untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari lantaran memang tak ada pilihan lain.
“Kalau mandi mencuci ya pakai itu. Memang agak risih ya karena airnya terlihat kotor. Tapi mau bagaimana lagi,” kata Puput.







Sementara itu, saat dikonfirmasi, Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharta membenarkan perihal keruhnya air dari PDAM Tirta Handayani. Disebutkan Toto, keruhnya air yang mengalir di sejumlah wilayah ini karena produksi air di Seropan telah melebihi kapasitas Water Treatment Plan (WTP) yang semestinya. Dari PDAM sendiri telah melakukan upaya terkait keluhan masyarakat tersebut.
Salah satunya dengan menguras pipa dari Seropan yang memang menjadi hal yang rutin dilakukan untuk mengurangi air keruh yang dialirkan. Sementara untuk jangka panjang pun juga telah digagas langkah agar hal semacam ini tak kembali terjadi. Saat ini, PDAM Tirta Handayani masih menunggu program redesign di Seropan.
“Kapasitas di Seropan hanya 40 liter per detik, tapi produksinya saat ini bahkan sampai 170 liter per detik,” ucap Toto Sugiharto.
Adapun telah dipetakan daerah mana saja yang mengalami layanan aliran air keruh. Seperti di Semanu, Ponjong, dan Wonosari khususnya Kalurahan Baleharjo. Untuk menangani kondisi ini, telah dilakukan pengurasan agar aliran air kembali jernih.
“Khususnya untuk pelayanan di Wonosari Timur Baleharjo, untuk sementara tetap aliran keruh dari Seropan karna mengejar kontinyuitas pelayanan,” tambahnya.
“Kalau wilayah Ponjong, Semanu, dan Karangmojo juga keruh. Tapi kita belum ada alternatifnya, cuma sementara aliran dimatikan dan menunggu air mengendap,” tutup Toto.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Sosial4 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib