Politik
Tingkat Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu 2019 Capai 82%, Tertinggi Dalam Sejarah






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Partisipasi pemilih dalam mengikuti ajang pencoblosan pada Pemilihan Umum (pemilu) 2019 ini di Gunungkidul mencapai 82,96 persen. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan Pilkada 2004 dan Pilpres 2009 silam. Bahkan, partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2019 ini menjadi yang terbaik selama 14 tahun terakhir.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani mengatakan, jika dilihat dari prosentase tingkat partisipasi pemilih per kecamatan dalam pemilu 2019 ini, Kecamatan Wonosari menjadi yang tertinggi dengan 86,84 persen. Kemudian untuk partisipasi terendah dapat dilihat di Kecamatan Gedangsari dengan hanya 77,84 persen warga yang menggunakan hak pilihnya.
“Secara keseluruhan kita mengalami peningkatan. Setiap kecamatan lebih dari 77 persen dan jika diprosentase menjadi 82,96 persen untuk seluruh Gunungkidul,” ucap Hani kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Minggu (12/05/2019).
Tak bisa dipungkiri, tingginya jumlah partisipasi ini menjadi kebahagiaan yang sangat besar dari KPU Gunungkidul. Mengingat sejak beberapa waktu lamanya, KPU Gunungkidul terus mengkampanyekan kepada masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya.
Dilanjutkan Hani, tingkat partisipasi Pemilu tahun ini merupakan jumlah prosentase tertinggi sejak pilkada 2004 silam. Menurutnya, meningkatnya jumlah partisipasi masyarakat sendiri disebabkan oleh suksesnya sosialisasi yang dilaksanakan KPU dan beberapa pihak lainnya.







“Faktor pendukungnya adalah berhasilnya sosialisasi yang dilakukan oleh KPU, PPK, PPS, relawan, Kesbangpol dan Kominfo selama ini. Karena sosialisasi kita kemarin menyasar sampai tingkat RT serta kelompok masyarakat,” terang Hani.
Selain itu, masyarakat dianggap juga berhasil melewati pendidikan politik dari sosialisasi serta iklim politik yang berlangsung sebelum pemilu 2019 dilaksanakan. Sehingga mereka termotivasi untuk menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS.
“Saat ini masyarakat semakin paham pentingnya Pemilu untuk kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata dia.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Gunungkidul, Wahyu mengatakan hal serupa. Menurutnya meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum 2019 ini tak lepas dari sosialiasi yang gencar dilakukan.
Namun begitu menurutnya masih banyal hal yang harus terus ditingkatkan agar partisipasi masyarakat semakin meningkat. Utamanya adalah sosialisasi yang menyasar kaum perempuan, disabilitas dan lansia.
“Sebenarnya masih kurang, karena kita sosialisasi hanya sekali-sekali. Banyak juga hal yang membuat masyarakat belum jelas karena ada 5 surat suara. Ke depan harapan kita pada Pilkada 2020 partisipasi masyarakat kembali meningkat. Karena hal itu merupakan bagian dari proses demokrasi dan legitimasi,” urai Wahyu.