Hukum
Tragedi Atap Ambruk SD Muhammadiyah Bogor, Polisi Periksa Pejabat Sekolah Hingga Komite





Playen,(pidjar.com)– Polres Gunungkidul berkomitmen untuk mengusut tuntas terkait dengan insiden ambrolnya atap gedung di SD Muhammadiyah Bogor, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen pada Selasa (08/11/2022) yang menewaskan 1 orang siswa. Pemeriksaan marathon terhadap sejumlah saksi telah dilakukan pasca kejadian maut tersebut. Adapun dari pihak kepolisian juga memanggil saksi ahli untuk proses penyelidikan lanjutan.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Mahardian Dewo Negoro mengatakan, sejak Selasa kemarin, pihaknya sudah melakukan pengambilan keterangan terhadap 10 saksi. Adapun yang diperiksa adalah dari pihak sekolah, komite hingga pemborong. Pihaknya juga telah meminta bantuan dari UGM untuk melakukan penelitian secara teknis terhadap kualitas pekerjaan dan kualitas bangunan.
“Untuk TKP sendiri saat ini masih berstatus quo, kami belum mengizinkan pihak manapun masuk di TKP. Adapun dari tim ahli UGM tadi menghendaki pengambilan sampel material untuk uji laboratorium,” ucap Kasat Reskrim.
Penyidik dari Satreskrim Polres Gunungkidul sendiri masih terus mengumpulkan bukti-bukti di lapangan untuk mengusut tuntas peristiwa yang hingga menewaskan satu siswa tersebut. Hasil penelitian dari tim ahli dari UGM ini nantinya akan menjadi bahan ungkap perkara. Berkaitan dengan penetapan tersangka pun pihaknya juga belum melakukan, masih menunggu hasil penyelidikan dan langkah lainnya.
“Kita penuhi bukti di lapangan dulu agar tepat siapa yang harus bertanggung jawab atas peristiwa ini,” jelasnya.





Disinggung mengenai pasal apa yang dikenakan nantinya, Mahardian juga belum bisa berkomentar lebih jauh. Hal ini karena peristiwa tersebut masih terus didalami oleh petugas.
Sementara itu, Dosen Tehnik Sipil UGM, Dr Muslikh mengatakan, ia bersama tim datang sesuai dengan permintaan pihak kepolisian untuk melakukan analisis dan uji laboratorium terkait dengan konstruksi atap dan bangunan di SD Muhammadiyah Bogor ini. Untuk kedatangannya siang kemarin selain mengecek juga mengambil sampel untuk diuji.
Adapun beberapa yang diambil kuda-kuda rafter, bangunan gordingya kemudian gentengnya juga. Untuk uji laboratoriumnya dia tidak bisa menentukan berapa lama karena semua itu bergantung pada kesibukan laboratorium yang mereka gunakan.
“Ini masih pandangan material yang dipakai, dimensi dan lainnya. Kami belum bisa memastikan kesimpulannya,” ujar dia.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial4 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Sosial2 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Peristiwa2 hari yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Hukum6 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK