fbpx
Connect with us

Pemerintahan

UMKM Gunungkidul Masih Terkendala Modal, Banyak Pelaku Usaha Yang Sulit Berkembang Karena Terjerat Bunga Tinggi Rentenir

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus memberikan andil besar bagi perekonomian Indonesia. Fakta ini membuat pemerintah terus mendukung keberadaan UMKM. Hal ini pun semakin dikuatkan dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Saat ini, UMKM di Gunungkidul sendiri masih belum berkembang secara maksimal meski memiliki potensi sangat besar di tengah boomingnya pariwisata. Perhatian pemerintah yang masih kurang serta kendala sumber daya manusia (SDM) serta modal yang tidak memadai membuat UMKM cenderung stagnan. Bahkan banyak diantaranya yang terpaksa gulung tikar lantaran terjerat bunga pinjaman tinggi dari rentenir-rentenir yang datang untuk menawarkan modal usaha.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Gunungkidul, Widagdo mengatakan, akan mendukung visi dan misi Bupati dalam hal pengembangan tempat wisata. Adapun salah satu kegiatan yang dilakukan pihaknya dalam mewujudkan misi tersebut adalah dengan pembinaan UKM di tempat-tempat wisata.

Berita Lainnya  Kadaluarsa Akhir Bulan Ini, Stok Vaksin Aztra Zeneca Harus Segera Didistribusikan ke Masyarakat

"Jadi selain untuk memasarkan produk UKM juga untuk mengenalkan tempat-tempat wisata," katanya saat ditemui usai acara pembinaan UMKM masyarakat wisata Sri Getuk di Goa Rancang, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Rabu (11/04/2018) siang.

Dituturkan, pelaku UMKM dilarang untuk cepat puas dengan hasilnya karena harus ada inovasi rasa, penampilan, dan lain sebagainya. Inovasi tersebut dinilai perlu untuk menunjang nilai jual ke pasaran yang lebih luas. Kurangnya inovasi ini, menurutnya, dilandasi lantaran kurangnya pengetahuan mengenai perusahaan industri rumah tangga (PRT).

"Oleh sebab itu pembinaan ini sekaligus untuk mendata UKM mana yang belum memiliki PRT. Kalau diusulkan, nanti kita bisa melakukan pembinaan PRT," jelasnya.

Diakuinya, dari 38.350 UMKM yang ada, pihaknya baru melakukan pembinaan di beberapa titik lantaran keterbatasan biaya. Pembinaan pun baru dilakukan pada tahun 2018 dan pembinaan UMKM di Goa Rancang merupakan kegiatan yang keempat di tahun ini. Meski begitu, demi memajukan potensi UMKM yang ada di Gunungkidul, dinas baru yang merupakan pecahan dari Disperindag Gunungkidul ini akan terus gencar melakukan pembinaan.

Berita Lainnya  Mantan Ketua PAC PDIP Wonosari Dilantik Jadi Lurah Baleharjo

"Potensi di Gunungkidul ini cukup bagus. Wisatanya sudah dikenal, tinggal digenjot dengan potensi lokal dalam bentuk UMKM. Seperti hasil pertanian atau kerajinan tangannya," jelas Widagdo.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Sri Getuk, Sudarto mengatakan, yang menjadi kendala pihaknya dalam mengembangkan UMKM adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kurang. Selain itu, mengingat banyaknya wisatawan mancanegara yang datang, membuat para pedagang kesulitan untuk melayani dan berinteraksi dengan mereka.

"Kendala kita itu ada di bahasa. Kita belum bisa ngomong pakai bahasa Inggris. Selama ini kita pakai bahasa isyarat aja. Harapannya sih juga ada pelatihan bahasa agar kita tidak kesulitan berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara," tuturnya.

Selain itu, banyaknya bank plecit yang berkeliaran di wilayahnya membuat banyak pedagang khawatir. Tak dipungkiri olehnya, embel-embel pencairan dana yang mudah dari renteinir membuat banyak teman-temannya tergiur hingga pada akhirnya bangkrut terjebak dalam tagihan bunga yang tinggi.

Berita Lainnya  Tanggapi Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul, Kapolda DIY Minta Maksimalkan Peran Ulama

"Pelaku UMKM disini terkendala dengan modal, sehingga banyak rentenir masuk dan banyak pula yang terpincut. Bahkan rentenir ini mulai mendatangi dari rumah ke rumah. Kami minta tolong ada pinjaman lunak dari pemerintah. Tapi sampai sekarang belum ada sosialisasi tentang itu," ujarnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata2 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata2 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Gelaran Gunungkidul Tourism Festival Untuk Tarik Wisatawan Saat Low Season

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus berupaya memperkenalkan obyek wisata yang dimiliki kepada khalayak ramai. Salah satu kegiatan Dinas Pariwisata Gunungkidul...

Berita Terpopuler