Sosial
Upaya Pengembangan Ekowisata Kreatif Berbasis Kawasan bekas Tambang






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)--Kawasan ekowisata (ecotourism) merupakan upaya pembentukan daerah wisata yang mengedepankan aspek konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan pendidikan dan pengetahuan. Upaya untuk mewujudkan kawasan ekowisata di daerah bekas tambang karst terus dilakukan oleh berbagai pihak salah satunya adalah dari tim Advokasi Karst.
Di Padukuhan Ponjong, kawasan karst bekas tambang merupakan salah satu objek ekowisata potensial. Oleh karena itu, masyarakat didorong untuk dapat mengembangkan potensi tersebut semaksimal mungkin.
Pegiat Konservasi Bekas Tambang, Khairiyanto mengatakan, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) untuk konsevasi daerah karst bekas tambanv harus dilakukan secara seimbang. Menurutnya, faktor SDM yang berkualitas merupakan prasyarat utama dalam mengelola kawasan wisata berbasis lingkungan hidup.
“Selain itu, masyarakat juga perlu bersinergi dengan pemerintah selaku policy maker untuk dapat menyusun kebijakan pengelolaan yang baik. Bagaimanapun, produk ekowisata yang digagas harus dapat mensejahterakan masyarakat,” jelas Khairiyanto dalam paparannya.
Khairiyanto juga mendorong masyarakat agar lebih melek perkembangan teknologi digital. Di era industri 5.0 ini, teknologi digital telah memerankan peranan vital dalam pelbagai sendi kehidupan.







Hal senada juga diungkapkan oleh Kholiq Widiyanto, ia mencontohkan pada mulanya Tebing Breksi juga merupakan kawasan bekas tambang yang lekas dieksploitasi pada tahun 1980 silam. Kemudian, pada tahun 2014, Tebing Breksi ditetapkan sebagai kawasan geoheritage oleh Badan Geologi yang juga diikuti dengan penetapan oleh Gubernur DIY.
Menurutnya sinergi antar masyarakat untuk menggarap Tebing Breksi sebagai objek wisata juga merupakan faktor kunci. Berangkat dari kesatupaduan masyarakatlah mimpi peralihan fungsi Tebing Breksi itu dapat terwujud. Berkaca pada daerah yang telah berkembang dan berhasil ini, Gunungkidul yang memiliki daerah tambang cukup luas di wilayah karst juga harus bisa berkembang dan maju layaknya daerah lain.
Sementara itu, Tukimun membagikan keterampilan mengolah pupuk organik secara mandiri. Produk pupuk organik merupakan salah satu pendekatan untuk memaksimalkan potensi lahan karst untuk aktivitas pertanian.
“Seperti diketahui, lahan karst cenderung kering dan miskin unsur hara, sehingga memerlukan pemupukan intensif,” terang Tukimin.
Tukimun mencontohkan kotoran ternak sebagai bahan utama. Nantinya, bahan ini dicampur dengan aneka bahan lain seperti arang/sekam, dolomite, serta dekomposer. Apabila bahan-bahan ini telah dicampur dan diendapkan selama waktu tertentu,
“Nantinya akan terjadi perubahan warna cairan. Inilah indikator keberhasilan pembuatan pupuk organik yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan lahan,” pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks