Pemerintahan
Urai Kemacetan di Jalur Pantai Selatan Yang Sempit, Pembangunan Terminal Krakal Dikebut






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Saat musim liburan tiba, pemandangan kemacetan menjadi sebuah hal yang mahfum terjadi di jalur wisata Pantai Selatan Gunungkidul. Kondisi jalan yang sempit tak mampu menampung melubernya kendaraan puluhan ribu wisatawan yang hendak menikmati pesona obyek wisata unggulah Gunungkidul. Sejumlah upaya terus dilakukan guna mengantisipasi tumpukan kendaraan yang tentunya seringkali membuat wisatawan tak nyaman tersebut.
Salah satu yang menjadi proyek prestisius adalah pembangunan terminal di kawasan Pantai Krakal. Proyek yang telah digarap secara bertahap sejak beberapa tahun lalu tersebut diharapkan mampu menjadi solusi kemacetan terutama di pesisir pantai jika musim libur tiba. Rencananya, pemerintah akan terus melanjutkan tahapan pembangunan terminal Krakal hingga nantinya bisa difungsikan secara penuh.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, fungsi terminal Krakal nantinya akan menjadi transit bus-bus pariwisata yang mengarah ke bagian timur Gunungkidul. Dengan begitu, bus-bus berukuran besar yang seringkali menjadi biang macet ini, tidak ada berkeliaran di jalanan pantai yang sempit.
“Untuk pantai yang di sebelah selatan atau barat bisa transit di terminal Baron. Kemudian yang di bagian utara semua bus berhenti di Karakal,” ujar Asti, Minggu (23/06/2019).
Asti mengakui, selama ini mayoritas jalan di kawasan pantai memang masih sangat sempit. Sehingga kemacetan lalu lintas kerap terjadi pada saat musim libur tiba.







Dengan adanya terminal Krakal tersebut, nantinya semua bus menurunkan penumpangnya di pantai Krakal. Kemudian, para pengunjung bisa menggunakan shuttle atau kendaraan yang lebih kecil untuk menuju lokasi wisata yang diinginkan.
“Jalan antar pantai itu kecil, semua bus hanya di beberapa titik yaitu di Krakal dan Baron. Kemudian wisatawan mengunakan kendaraan lebih kecil. Jadi jalan tidak penuh dengan bus,” terang dia.
Disinggung mengenai perkembangan pembangunan saat ini, Asti menyebut bahwa sampai tahun 2019 ini anggaran yang ada hanya cukup untuk membangun lokasi parkir. Kemudian untuk fasilitas lainnya belum bisa dikerjakan dalam waktu dekat.
“Pembangunan tetap dilanjutkan, kalau target selesai dan operasi pada tahun 2020 mendatang,” lanjut Asti.
Sekretaris Dinas Pariwisata, Harry Sukmono mengatakan pembangunan terminal Pantai Krakal dilakukan sejak 2016 silam. Tahun demi tahun, pemerintah terus menganggarkan dana untuk melanjutkan program tersebut.
“Lokasi parkir yang ada di pintu masuk Pantai Krakal ini akan ditata dengan anggaran dana Rp 4,7 miliar,” kata Harry.
Nantinya, kata Herry, dengan dibangunnya lokasi parkir yang ada di luar kawasan pantai membuat kendaraan tidak bisa masuk ke dalam sempandan pantai. Hal itu tentu saja diharapkan akan berdampak positif bagi kenyamanan wisatawan.
“Kendaraan semua berhenti di area parkir yang disediakan. Jadi nanti kawasan pantai akan lebih teratur dan tertata,” pungkasnya.