Sosial
Vaksin, Dulu Penuh Kontroversi Kini Jadi Rebutan






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Target vaksinasi 70% seluruh warga Gunungkidul pada Oktober 2021 mendatang menjadi fokus berbagai macam pihak. Target ini dinilai harus dicapai secepatnya agar nantinya ada penurunan level penerapan PPKM di DIY. Dengan begitu, sejumlah kegiatan masyarakat seperti pariwisata hingga pendidikan bisa diperbolehkan untuk dilaksanakan.
Saat ini, semua kalangan saling bahu membahu untuk memperluas capaian vaksinasi. Tak hanya pemerintah, para pelaku wisata hingga pengusaha restoran pun juga turut serta menyukseskan program vaksinasi. Salah satunya adalah restoran Omahena.
Setelah sukses melakukan vaksinasi pada 6 dan 7 Agustus 2021 lalu, rumah makan ini kembali melakukan vaksinasi pada 3 sampai dengan 4 September 2021 ini. Sebanyak 500 dosis disediakan kepada kalangan warga masyarakat.
Pemilik rumah makan Omahena, Tinus Tri Sulistyo menerangkan, ia termotivasi untuk menggelar vaksinasi karena ingin kekebalan kelompok segera terbentuk. Menurutnya, keluhan akibat pelaksanaan PPKM darurat hingga level ini tak akan menyelesaikan masalah.
“Jadi sebaiknya keluhan mengenai PPKM ini disudahi saja, semua pihak harus turut mendukung target vaksinasi,” kata Tinus di sela-sela vaksinasi.







Tinus menambahkan, jika nanti capaian vaksinasi sesuai target, kehidupan normal bisa dirasakan semua pihak kembali. Restoran bisa segera buka 100% tanpa batasan begitu pula dengan obyek wisata.
“Virus ini sesuatu yang tidak terlihat sehingga untuk pemecahan masalah juga perlu trik khusus dan kesadaran semua pihak,” papar Tinus.
Adapun vaksinasi yang ia gelar ini merupakan kerjasama dengan TNI Polri dan Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, secara umum, target vaksinasi di Gunungkidul saat ini sudah ada pada rate 46,39%. Ia menyebut, antusias masyarakat saat ini cukup tinggi untuk divaksinasi.
“Sekarang ini vaksinasi menjadi rebutan, karena masyarakat semakin sadar, tapi kendala kami tetap pada ketersediaan vaksin,” tandas Dewi.
Dewi mengatakan, saat ini jenis-jenis vaksin yang tersedia di Gunungkidul antara lain sinopharm, moderna, aztrazeneca dan sinovac. Vaksin-vaksin tersebut diberikan kepada masyarakat umum.
“Kami tidak menyediakan pfizer karena untuk jenis tersebut harus ditaruh pada suhu -25 derajat celcius, sementara ruang penyimpanan kami maksimal untuk moderna yang -2 derajat,” terangnya.
Dewi menegaskan, agar PPKM selesai, masyarakat harus semakin sadar terhadap protokol kesehatan. Penerapan mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak menjadi satu-satunya upaya untuk meminimalisir penularan.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen