Pariwisata
Wacana New Normal Untuk Pariwisata, PHRI Minta Pemerintah Libatkan Pelaku Wisata






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul saat ini tengah melakukan persiapan dalam penerapan new normal. Salah satu yang tengah disiapkan adalah dunia wisata yang sempat mati suri lantaran pandemi covid19. Sebagaimana diketahui, sejak beberapa bulan silam, sejumlah obyek wisata di Gunungkidul memang ditutup baik oleh pemerintah maupun oleh Pokdarwis.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul Sunyoto berharap penerapan new normal ini nantinya tak terbentur dengan birokrasi pemerintahan. Menurutnya jika terlalu lama dalam membangun perangkat standar covid19, tentu saja akan merugikan pelaku wisata. Ia meminta obyek-obyek wisata segera dibuka agar para pelaku wisata bisa kembali menggeliat.
“Kalau pembukaan wisata menunggu dinas membangun perangkat standar covid19, itu bisa memakan waktu yang lama,” ujar Sunyoto, Senin (01/06/2020).
Menurutnya, Dinas Pariwisata lebih relevan jika meminta para pelaku wisata yang menyiapkan sendiri semua fasilitas standar kesehatan tersebut. Nantinya Dispar melakukan pengecekan dan monitoring langsung ke lokasi wisata untuk memastikan apakah fasilitas standar tersebut sudah siap digunakan.
“Seiring dengan itu, Dispar bisa menyiapkan perangkat atau pedoman yang baku mengenai standar covid19 itu,” imbuh Sunyoto.







Sunyoto sendiri menyatakan sudah meminta para anggotanya untuk berbenah dan menyiapkan seluruh fasilitas sesuai anjuran dalam menghadapi new normal tersebut.
Pembenahan tersebut sejalan dengan rencana PHRI DIY yang akan membuka kembali aktivitas perhotelan pada Juni 2020 mendatang. Meskipun demikian, Dispar DIY sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi kapan aktivitas new normal akan dimulai.
“Intinya kami harapkan semua anggota PHRI Gunungkidul sudah siap dan sudah memenuhi standar minimal yang diharuskan,” ujar dia.
Terpisah, Bidang Pemasaran Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran, Heru Purwanto turut memberikan sejumlah masukan ke Dispar Gunungkidul terkait pedoman new normal untuk sektor pariwisata.
Selain pengadaan fasilitas, Heru menginginkan tingkat kunjungan wisata tetap dibatasi. Pembatasan diperlukan untuk meminimalisir potensi penyebaran COVID-19.
“Kami sarankan ada pembatasan jam kunjungan. Reservasi pun diupayakan melalui sistem online (daring),” tutur Heru.
Heru juga berharap disediakan petugas medis di tempat wisata atau minimal pelatihan khusus bagi para pelaku wisata terkait protokol kesehatan tersebut.
“Pelatihan khusus ini sangat diperlukan agar pelaku wisata juga bisa melakukan penanganan medis secara cepat bagi pengunjung yang diduga memiliki gejala covid19 tanpa harus menunggu kedatangan tenaga medis,” pungkasnya.