Connect with us

Pariwisata

Watu Layah, Air Terjun Yang Tetap Memukau Saat Musim Kemarau

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keindahan bentang alam Gunungkidul seakan tiada habisnya. Berwisata di kabupaten ini tentu tidak melulu dengan daya tarik pesisir pantai selatan. Geliat masyarakat dalam melakukan pemberdayaan serta menggali potensi wisata terus bermunculan. Salah satunya adalah obyek wisata air terjun Watu Layah, yang berada di Desa Getas, Kecamatan Playen. Tempat ini menawarkan eksotisme air terjun yang dikelilingi pepohonan tua yang tumbuh menjulang tinggi.

Dari deskripsi awal saja, kita tentu bisa membayangkan sensasi apa yang akan didapat ketika berkunjung ke obyek wisata ini. Sejuknya gemericik air yang ditambah dengan kesejukan pepohonan serta hamparan pemandangan yang indah bisa menjadi pereda stress setelah berkecimpung dengan rutinitas dan kesibukan yang harus dijalani sehari-hari.

Bagi wisatawan yang doyan berburu spot selfie yang anti mainstream dengan tantangan menuju obyek wisata di Gunungkidul, wisata ini sangatlah diunggulkan untuk dikunjungi. Dijamin para pengunjung akan terkesima dengan keindahan bentang alam di areal ini. Uniknya, berbeda dengan kebanyakan obyek wisata serupa yang kering saat kemarau, air di Watu Layah masih tetap mengalir sehingga bisa dinikmati.

Berita Lainnya  Tersembunyi di Pesisir Saptosari, Pantai Njanganan Jadi Spot Mancing dengan Medan Ekstrim

Hanya saja, debit airnya tidak begitu deras layaknya di musim penghujan. Sekedar catatan, waktu pergantian musim dari kemarau ke penghujan seperti yang saat ini terjadi menjadi waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke air terjun Watu Layah. Tentu panorama yang lebih indah dan sensasi tersendiri jauh lebih didapatkan dengan debit air yang jauh lebih deras.

Karakter air terjun ini juga cukup unik lantaran terdapat 4 tingkatan yang memiliki bentuk berbeda. Tingkatan terbawah adalah tingkatan yang disebut dengan watu layah, karena bentuk yang menyerupai layah (alat penghalus bumbu). Spot ini memiliki kedalaman hanya sekitar 50 cm sehingga teramat cocok untuk kawasan bermain air bagi anak-anak.

Pesona di obyek wisata air terjun Watulayah

Di tingkatan lanjutan, agak lebih tinggi dibandingkan sebelumnya sekitar 3 atau 4 meter. Pada tingkatan ini terdapat sebuah kolam kecil yang sering digunakan untuk bermain air oleh para pengunjung. Tingkatan lebih atasnya lagi, memiliki kontur yang berbeda, berada di tingkatan ini memang peminatnya cukup banyak, spot foto yang disuguhan begitu indah.

Berita Lainnya  Pendaftar Vaksinasi Jasa Wisata Masih Rendah, PHRI Khawatir Dampak Ekonomi Makin Meluas

“Sembari menikmati pemandangan ditemani dengan kicau burung dan gemericik air yang terdengar. Indah sekali,” kata Aditya, salah seorang pengunjung sekaligus pelaku penyedia jasa wisata, Sabtu (10/11/2018).

Menuju ke tingkatan lanjutan yang jauh lebih tinggi karena berada di ketinggian sekitar 8 hingga 10 meter, menawarkan pemandangan yang sangat indah. Pengunjung dapat melihat kondisi di bawah serta seluruh penjuru dari air terjun bersama kawasan sekitarnya.

Sebelumnya memang wisata ini dikenal dengan obyek wisata air terjun Sawangan, namun seiring berjalannya waktu dan temuan-temuan potensi lain dari masyarakat sehingga beralih nama menjadi air terjun Watu Layah Sawangan.

Suasana yang tenang, indah karena dapat melihat tumbuhan dipadu bebatuan karst merupakan ciri khas di Watu Layah. Jaminan kepuasan berwisata begitu nyata. Pasalnya memang benar-benar berbeda dibandingkan dengan tempat wisata lain.

Berita Lainnya  Kawasan Pantai Selatan Resmi Ditutup Untuk Kegiatan Pariwisata

Aditya mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke tempat ini. Setiap kali ada pengunjung yang menggunakan jasanya, ia seringkali mengajak pengunjung untuk menyusuri obyek ini. Terbukti, beberapa penikmat jasanya terkesan dengan pesona air terjun Watu Layah Sawangan.

“Masih asri dan alami tempatnya. Airnya jernih dan seger. Bisa cuma foto-foto, duduk-duduk sembari merasakan sensasi di sekitar air terjun atau mandi di kolam yang ada,” imbuh dia.

Untuk menuju ke obyek ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Membutuhkan sekitar 30 menit perjalanan dari pusat kota Wonosari atau 2 jam dari Yogyakarta. Lokasinya agak jauh memang lantaran berada di tengah hutan. Dari areal parkir pengunjung masih harus berjalan beberapa meter menyusuri jalanan ala kadarnya yang telah disediakan pengelola.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler