Sosial
Antusiasnya Crosser Asal Perancis Ini Lahap Trek Menantang di Ajang Trabas Gunung Sewu Expedition


Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gelaran Trail Trabas Gunung Sewu Expedition yang diselenggarakan Dinas Pariwisata (Dinpar) Gunungkidul berlangsung sukses. Kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan pariwisata itu diikuti oleh ribuan crosser dari penjuru wilayah. Tak hanya warga lokal, event ini rupanya juga menarik perhatian warga asing. Terpantau seorang crosser asal Perancis mengikuti helatan yang digelar sebagai rangkaian peringatan HUT RI Pemkab Gunungkidul tersebut.
Adalah Medju, yang merupakan warga negara Perancis yang nampak sangat menikmati petualangannya di bumi handayani. Dengan lahap ia melalui sejumlah hambatan trek alami yang disediakan panitia.
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Medju mengaku tidak rugi mengikuti ajang yang diselenggarakan di jalur sepanjang Playen hingga Kecamatan Panggang ini. Ia menyebut trek yang disediakan sangat menantang dan sangat khas.
"Bagus acara trail ini beberapa jalan tadi juga menantang untuk dilewati. Sempat sekali terjatuh juga tadi, tetapi tidak masalah," ujarnya, Minggu (26/08/2018) siang.
Ia menambahkan, dengan trek alami ini dirinya jadi lebih mengenal lokasi-lokasi wisata yang ada. Sehingga menurutnya, kegiatan ini akan lebih baik dijadikan agenda rutin tahunan.
"Treknya sangat unik, alami karena melewati sungai dan gunung sangat tinggi," kata pria yang sudah beberapa waktu terakhir menetap di Jogja itu.
Sementara peserta lainnya yang berasal dari Gunungkidul, Purnamaningrum mengharapkan event semacam ini dapat diadakan secara rutin. Ia sangat antusias karena selain dapat mengembangkan bakatnya ia juga sangat menikmati pemandangan alam di trek yang disediakan. Ia Purnamaningrum meyakini, apabila trabas ini digelar secara rutin, maka akan banyak menarik perhatian wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Senang dengan kegiatan semacam ini dapat mendukung hobby juga. Banyak ketemu teman-teman, jalan yang dilalui juga menantang. Tentu sesuai harapan Ibu Bupati juga agar dapat menarik wisatawan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat atau pelaku wisata," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinpar Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, dengan kegiatan ini diharapkan dapat mengenalkan destinasi yang belum begitu dikenal, menjadi lebih dikenal masyarakat luas. Bahkan promosi ini diharapkan mampu membuka serta menarik wisatawan luar untuk datang ke Gunungkidul.
"Harapannya semakin di kenal berbagai kawasan wisata yang ada di Gunungkidul, Tidak hanya lokal tetapi dunia lebih luas juga mengenal. Ini juga diikuti dari berbagai daerah, bahkan peserta dari luar juga. Harapannya dengan begitu mereka mengenalkan atau menginfokan ke yang lain," kata Asti.
Ia menjelaskan beberapa objek yang dilalui diantaranya Sri Gethuk dan Goa Rancang, di Desa Bleberan, Kecamatan Playen serta obyek wisata Watu Payung di Desa Girisuko, Kecamatan Panggang. Asti berharap ke depan objek-objek wisata yang lain juga dapat dibuat event besar.
Hal senada juga diungkapkan Bupati Gunungkidul, Badingah juga mengharapkan dengan kegiatan ini dapat mengembangkan pariwisata agar dapat dikenal lebih luas lagi. Badingah juga mengharapkan dengan event besar dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan.
"Selain upaya mengembangkan pariwisata. Ini juga memberi kesempatan kepada pecinta trail baik dari Gunungkidul maupun luar Gunungkidul. Bahwa Gunungkidul mumpuni layak digunakan dan dapat meningkatkan keahlian pecinta trail," ujarnya.
-
Uncategorized3 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event3 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Sosial2 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
musik3 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya3 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan2 jam yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya