Pemerintahan
Bupati Gunungkidul Belum Tetapkan KLB Antraks






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul hingga saat ini masih belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait dengan penyebaran anthrax di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu. Ada beberapa hal yang masih menjadi pertimbangan pemerintah terkait belum adanya peningkatan status mengenai anthrax ini, salah satunya adalah dampak ekonomi masyarakat.
“KLB untuk sementara belum ya,” kata Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, Rabu (12/07/2023).
Ia menjelaskan, OPD masih tetap melakukan pembahasan dan evaluasi atas penanganan anthrax yang menyebabkan 1 orang warga Padukuhan Jati meninggal dunia dan puluhan lainnya diketahui seropositif. Menurutnya, jika peningkatan status dilakukan menjadi KLB ada beberapa hal yang terdampak. Misalnya saja berkaitan dengan ekonomi masyarakat, sebagaimana diketahui suplai ternak ke beberapa daerah berasal dari Kabupaten Gunungkidul.
Belum lagi berkaitan dengan bidang-bidang lainnya yang juga dapat terdampak. Untuk itu, sementara ini pemerintah urung menetapkan status KLB meski Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul sejak awal Juli kemarin telah mengirimkan nota usulan penetapan KLB.
“Kalau untuk pemantauan lapangan tetap dilakukan, sekarang ini kelihatannya sudah kondusif dengan penanganan yang dilakukan oleh tim OPD (organisasi pemerintah daerah),” jelas dia.







Ia menegaskan, tim yang ada akan melakukan pendekatan lebih intens lagi terhadap masyarakat dan memberikan edukasi berkaitan dengan penanganan dan memanfaatkan hewan ternak. Terlebih penanganan terhadap ternak yang sudah mati, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dilakukannya tradisi brandu sebagaimana yang sudah-sudah.
Satgas one health yang telah dibentuk langsung bergerak cepat untuk penanganan di padukuhan yang terpapar penyakit ini
“Kalau mau brandu ya ternak yang sehat, jangan ternak yang sakit. Selain penanganan di lapangan tim juga kembali memberikan edukasi kepada masyarakat yang penting dilakukan,” tandasnya.
“Pendekatan dan edukasi,” tegas dia.
Sebagaimana diketahui, Padukuhan Jati Kalurahan Candirejo saat ini tengah menjadi pantauan bersama baik dari bidang kesehatan maupun peternakan. Sebab pada awal Juni kemarin ada 1 warga yang meninggal dengan hasil laboratorium konfirmasi rumah sakit dr. Sardjito positif anthrax. Saat itu, tim kemudian bergerak melakukan penelusuran hasilnya ada 87 warga positif berdasarkan tes serologi yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini masih ada 1 warga yang dirawat di RSUD Wonosari untuk mendapatkan penanganan dari medis. Kondisi warga ini pun semakin hari semakin baik dan pulih sebagaimana biasa. Hanya memang masih harus menjalani isolasi dan perawatan.
“Kondisinya sudah mulai baik. Kalau untuk keluhan sudah mulai berkurang ya, kalau diawal itu ada luka kecil di tangan dan mual. Saat ini sudah lukanya sudah mulai kering, dan mual juga berkurang,” ucap dr. Heru Sulistyowati, Direktur RSUD Wonosari.
“Masuknya minggu lalu, mungkin tinggal beberapa hari lagi kalau semuanya sudah baik akan segera keluar dari rumah sakit,” tutup dia.