Budaya
Acara Penggalangan Dana Bencana, Pejabat Gunungkidul Hingga Masyarakat Berbaur di Alun-Alun Pemda


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Duka mendalam tentu tidak hanya dirasakan oleh mereka yang berada di Palu, Donggala, Sigi atau daerah-daerah lain yang terdampak bencana. Masyarakat Gunungkidul pun turut berempati. Apalagi jika melihat di layar televisi yang menayangkan bencana yang terjadi. Atas dasar tersebut maka pemerintah daerah kabupaten Gunungkidul menggelar amal penggalangan dana untuk korban bencana yang diselenggarakan Sabtu (13/10/2018) malam tadi.
Ribuan penonton dari berbagai penjuru wilayah Gunungkidul memadati Alun-alun Pemda. Para warga Ihendak menyaksikan penampilan memukau dari artis-artis yang memeriahkan konser penggalangan amal. Meski dalam penggalangan dana untuk korban bencana dikemas dalam nuansa yang meriah, namun tetap tidak mengurangi rasa empati bagi korban bencana.
Sebanyak 50.401.200 dan 2000 dolar Singapore berhasil diperoleh dalam penggalangan dana ini. Sejumah penyanyi ternama kelas Didi Kempot dan Evie Tamala dihadirkan untuk memeriahkan acara. Dalam suasana duka ini, tentu masyarakat membutuhkan sekedar hiburan agar tidak terlalu terbebani dengan keadaan.
Semakin larut malam, pengunjung justru terus berdatangan. Mereka hendak menyaksikan artis legendaris Didi Kempot yang memiliki suara khas dengan lantunan lagu yang tak asing di telinga. Selain itu juga menyaksikan penampilan dari Evie Tamala artis yang cukup menjadi icon music dangdut.
Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos mengungkapkan acara penggalangan dana ini dilakukan untuk meringankan beban para korban bencana alam di Palu dan Donggala. Rasa kemanuasiaan lah yang mendorong pemerintah menggelar acara ini. Bukan dalam konteks foya-foya namun hal ini untuk menghibur dari kesedihan yang menrundung seluruh warga Indonesia, khususnya di Gunungkidul.
“Karena kita kan tidak dapat berbuat banyak. Paling tidak dapat menyisihkan sebagian rejeki untuk membantu korban bencana di Palu dan Donggala,” ucap Bupati.
Adapun rencananya dana yang diperoleh itu akan disalurkan melalui pundi-pundi amal di sebuah instansi swasta. Karena kemungkinan para wakil daerah tidak dapat datang ke Palu, Donggala dan sekitarnya karena jadwal yang belum kondusif.
“Kita semua senantiasa hanya dapat berdoa dan menonton perkembangan demi perkembangan. Rasa sosial selalu terdorong setiap kali mendengar perkembangan di lokasi bencana,” tambah Badingah.
Disinggung mengenai relawan yang dikirimkan ke Palu dan Donggala, Badingah menjelaskan jika beberapa waktu lalu pemerintah daerah melalui BPBD Gunungkidul telah mengirimkan sebanyak 5 relawan. Hal tersebut dilakukan untuk membantu aksi sosial dalam pencarian korban, evakuasi dan beberapa kegiatan lainnya.
Badingah berharap dengan rentetan kejadian di sejumlah daerah, menggugah kedewasaan masyarakat Gunungkidul sehingga dapat lebih mendekatkan diri terhadap Allah. Selain itu juga mendewasakan masyarakat untuk saling berbagi terhadap yang membutuhkan.
Di balik aksi penggalangan dana amal untuk korban bencana ini, seluruh pejabat Gunungkidul hadir di Alun-alun Pemda. Anggota DPRD pun juga sebagian ikut hadir, tentu yang menyedot perhatian adalah kehadiran Mayor Sunaryanto. Putra daerah Gunungkidul yang mengharumkan nama bumi Handayani, perjuangan kerasnya dalam menjaga dan mendedikasikan dirinya kepada daerah, negara dan bangsa begitu luar biasa. (arista)
-
Uncategorized3 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event3 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Sosial2 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
musik3 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya3 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara