Pariwisata
Akali Penjagaan TPR, Calo Jasa Antar Wisatawan ke Pantai Lalui Jalan Tikus Mulai Bertebaran
Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selama penerapan PPKM sejak 3 Juli 2021 silam, seluruh obyek wisata Gunungkidul ditutup total. Pos-pos Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) kawasan pantai selatan bahkan dijaga ketat oleh petugas. Seluruh wisatawan yang hendak masuk ke kawasan pantai, diminta untuk putar balik.
Yang menarik, kebijakan penutupan ini kemudian memunculkan permasalahan sosial baru. Di sepanjang jalan menuju pantai selatan Gunungkidul, saat ini mulai banyak bermunculan jasa pengantaran menuju pantai. Tentunya tidak melalui jalur resmi, para calo wisata ini memandu wisatawan untuk melalui jalan tikus.
Salah satu wisatawan asal Solo, Jawa Tengah, Dhani mengaku tidak mengetahui lokasi wisata di Gunungkidul masih tutup. Ia sempat terhenti dan diminta untuk putar balik petugas di TPR Baron Utama.
“Kata petugas yang jaga wisata pantai masih tutup karena PPKM,” terangnya saat diwawancarai pidjar-com-525357.hostingersite.com, Selasa (31/08/2021).
Dengan kecewa, pria yang jauh-jauh datang bersama keluarga ini kemudian putar balik. Di tengah-tengah perjalanan pulang itu, tiba-tiba ada kendaraan sepeda motor yang memberhentikannya. Pemotor ini kemudian menawarkan jasa panduan untuk bisa masuk ke obyek wisata pantai Gunungkidul.
“Ternyata ya nawari jasa pengantaran melalui jalan-jalan kecil masuk kampung,” kata dia.
Adapun tarifnya sendiri, lanjut Dani berjumlah Rp. 100 ribu untuk satu mobil. Ia yang jauh-jauh dari Solo pun tak berpikir panjang. Ia lantas memberikan nominal uang tersebut kepada pria yang masih tergolong muda tersebut.
“Lha saya jauh-jauh ke sini, sudah sampai sini ya mau-mau saja, lagipula lewat jalan kecil sepi, saya juga bisa dengan aman sampai pantai,” papar Dani.
Salah satu warga setempat, yang enggan disebut namanya, kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com mengaku memang selama PPKM berlangsung sering menawari jasa mengantar wisatawan ke pantai. Adapun jasa sendiri beraneka ragam, mulai dari Rp. 30 ribu untuk kendaraan roda dua hingga Rp. 100 ribu untuk mobil.
“Biasanya saya lewatkan melalui jalan tikus, sampai jalan menuju sepanjang pantai tanpa melewati TPR,” jelas dia.
Bahkan, lanjutnya, di kala akhir pekan, dalam sehari ia bisa mengantongi uang hingga Rp. 1 juta. Menurutnya, nominal tersebut cukup lumayan mengingat saat ini ia sedang dirumahkan karena PPKM.
“Ya lumayan, niatnya kan mbantu,” katanya.
Salah satu pedagang Pantai Watu Kodok, Saliyem mengatakan, jika selama PPKM level diterapkan ia tetap membuka lapaknya. Menurutnya sejumlah wisatawan juga tetap ada yang bisa datang ke pantai.
“Kan kalau Pantai Watukodok ini pantai yang dikelola Pokdarwis jadi wajar kalau buka,” beber Saliyem.
Ia juga mengaku mengetahui adanya jasa calo pengantar wisatawan untuk datang ke pantai. Berdasarkan apa yang ia dengar, Saliyem mengaku nominalnya beragam, mulai dari Rp. 30ribu, Rp. 50ribu adapula Rp. 100 ribu dalam satu kali pengantaran.
“Ya ada tetangga, saya suka ngejek, pedagang sama jasa pengantar sekarang malah sugih jasa pengantar,” kelakarnya.
-
Sosial5 hari yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial5 hari yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik6 hari yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk