Sosial
Angka Pengangguran Makin Tinggi, Gunungkidul Tempati Peringkat Kedua Tingkat Pengangguran Terbanyak se-DIY






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tingkat pengangguran di Kabupaten Gunungkidul dinilai mengalami penurunan saat musim panen seperti sekarang ini. Namun demikian, usai masa panen selesai, jumlah pengangguran diperkirakan akan kembali naik. Dari data yang ada, angka pengangguran di Gunungkidul menempati peringkat kedua setelah Kabupaten Kulonprogo.
Kepala Seksi (Kasi) Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Gunungkidul, Paulus Hendri Laksono mengatakan, tingkat pengangguran terbuka dari 100 orang usia bekerja di Kabupaten Gunungkidul ada dua orang yang tidak bekerja. Angka tersebut dinilai fluktuatif tergantung situasi dan kondisi di Gunungkidul.
“Saat musim panen tiba angka pengangguran cenderung menurun. Karena banyak dari mereka membantu orang tuanya di ladang atau menanami komoditas pertanian milik sendiri. Tapi kemarin saat menunggu panen, angkanya meningkat,” ujar Hendri, Senin (25/02/2019).
Lebih lanjut ia paparkan, secara umum, angka pengangguran di Gunungkidul masih berada di posisi kedua atau berada di bawah Kabupaten Kulonprogo. Berdasarkan data BPS, pada 2017 jumlah pengangguran terbuka berjumlah 7.085 orang, di mana 3.223 orang didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sedangkan pada 2018 jumlah pengganguran tercatat meningkat menjadi 9.249 orang.
“Terjadi kenaikan angka pengangguran sebanyak 2.164 orang. Tapi kita tergolong rendah jika di tingkat nasional,” ujar dia.







Sementara itu, Sekretaris Dinas (Sekdin) Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Gunungkidul, Gatot Imam Suroyo membenarkan jika jumlah pengangguran di Gunungkidul cukup tergantung pada musim panen. Di saat menunggu panen itulah Disnaker berupaya memberdayakan orang-orang yang belum bekerja untuk kemudian bisa tetap produktif.
“Kami adakan program padat karya infrastruktur berupa jalan di delapan desa tahun ini,” kata Gatot.
Menurutnya program padat karya tersebut merupakan program substitusi. Untuk Gunungkidul, biasanya padat karya dilakukan selama 18 hari.
“Tentunya mereka mendapat upah. Di sisi lain, Disnaker Gunungkidul mempunyai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Serta Balai Latihan Kerja (BLK) yang mengajarkan dan memberikan ketrampilan kerja, khususnya untuk murid SMK,” pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks