Info Ringan
Aroma Rindu Saat Hujan Bernama Petrichor, Apakah Itu?






Jogja,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan “Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu”. Bahkan ada yang berkata jika air hujan itu terdiri dari 99 persen kenangan dan 1 persennya adalah air. Pernahkah Anda mencium aroma udara ketika akhirnya hujan turun setelah musim kering yang panjang? Rasanya suasana hati dan lingkungan sekitar langsung berubah sendu dan mellow jika hujan turun dan mendatangkan aroma ini.
Bebauan ini bernama petrichor. Nama ini ditemukan pada tahun 1964 oleh 2 ilmuwan Australia yang mempelajari bau cuaca basah yaitu Isabel Joy Bear (Australia) dan Roderick G. Thomas (Britania). Petrichor berasal dari kata dalam bahasa Yunani ‘petros’ yang berarti batu dan ‘ichor’ yang berarti cairan yang mengalir di pembuluh darah para dewa. Nama ini didefinisikan sebagai “aroma khas yang menyertai hujan pertama setelah musim kering yang panjang”. Pertanyaannya, dari mana bau tersebut berasal? Berikut penjelasan bau “rindu” yang selalu dirasakan banyak orang!
Senyawa Geosmin
Senyawa ini dikenal sebagai senyawa yang memiliki aroma bumi. Senyawa geosmin muncul dari bakteri yang sudah mati, yaitu dari bakteri actinomycetes ataupun cynomycetes. Senyawa tersebut akan tersimpan di dalam tanah, lalu hujan yang akan membawa senyawa tersebut ke udara dan tercium oleh manusia.
Senyawa Dari Tumbuhan







Aroma khas dari hujan juga dapat dihasilkan oleh senyawa lainnya, yaitu sejenis minyak yang dihasilkan tumbuhan. Senyawa itu akan diserap oleh bebatuan hingga kemudian menguap ke udara saat hujan turun.
Senyawa Ozon
Yang terakhir, senyawa ozon juga dapat menghasilkan aroma hujan. Saat halilintar terjadi, sebagian dari senyawa ozon akan hancur dan terbawa ke udara. Inilah yang memberi bau metalik pada petrichor.
Spora Yang Lepas Ke Udara
Penyebab utamanya ternyata berasal dari bakteri actinomycetes. Bakteri ini berkembang dan melepaskan spora ke tanah di saat kondisi kering. Pada saat hujan turun, spora-spora yang ada akan rusak lalu sebagian molekulnya akan lepas ke udara. Peristiwa spora lepas ke udaralah yang menghasilkan bau khas setelah hujan.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter