Pemerintahan
Asuransi Pertanian, Jaminan Keamanan Bagi Para Petani Hadapi Musim Yang Tak Menentu






Wonosari (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Anomali cuaca yang saat ini terjadi cukup mengundang kendala bagi para petani. Kalender musim penghujan dan kemarau bagi petani sangatlah penting untuk menentukan musim tanamnya. Namun yang terjadi saat ini justru cuaca kian tak menentu. Hujan di musim kemarau dan kemarau di musim penghujan saat ini sering terjadi. Hal ini memicu terjadinya serangan hama, padi tidak ada isinya, hingga parahnya bisa gagal panen.
Dalam rangka untuk melindungi petani dari hal tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul terus menggenjot program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dinas Pertanian dan Pangan terus mengajak para petani menggunakan manfaat dari adanya program AUTP lantaran memberi jaminan modal ketika terjadinya hal yang tak diinginkan sehingga gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto menjelaskan, program AUTP ini bisa diikuti oleh petani perseorangan maupun kelompok tani. Program yang sudah berjalan sejak 2018 lalu ini tiap tahunnya menyediakan kuota 500 hektar lahan pertanian untuk diasuransikan.
“Dengan pertanggungan dari asuransi pertanian ini, maka petani tidak akan mengalami kerugian. Petani akan mendapatkan modal kembali untuk mulai menanam lagi sehingga produksinya tidak akan berhenti,” ujarnya Bambang saat ditemui di kantornya.
Namun sayangnya, dengan segala keuntungan yang didapatkan ini, kesadaran petani untuk mengikuti program AUTO memang masih rendah. Menurut data, jumlah lahan pertanian di Gunungkidul yang didaftarkan tiap tahunnya terus mengalami penurunan.







“Tahun 2018 itu ada 300 hektar lahan yang didaftarkan, tahun 2019 menurun menjadi 150 hektar yang didaftarkan, tahun 2020 bahkan tidak ada yang mendaftarkan. Kemudian sampai pertengahan tahun 2021, belum ada yang mendaftarkan,” sambung dia.
Minimnya minat petani tersebut disayangkan oleh Bambang. Menurutnya, dengan tarif premi yang sangat terjangkau lantaran disubsidi oleh pemerintah, ada banyak sekali manfaat yang didapatkan. Petani yang mendaftarkan asuransi lahannya, akan diberikan Rp. 6 juta per hektar jika mengalami gagal panen. Untuk biaya pendaftarannya sendiri, petani cukup membayar Rp. 36 ribu per hektar.
“Pemerintah memberikan subsidi pendaftaran hingga Rp 144 ribu, jadi petani hanya perlu membayar Rp. 36 ribu saja per hektar. Kalau lahannya tidak sampai satu hektar, maka biaya pendaftarannya tidak sampai segitu (Rp. 36 ribu),” bebernya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks