Pariwisata
Asyiknya Camping di Ngluwen, Pantai Disisi Barat yang Masih Asri




Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pantai Ngluwen adalah salah satu pantai yang berada di Kalurahan Krambilsawit, Kapanewon Saptosari. Pantai ini masih tergolong sepi dan asri, sebab belum begitu banyak orang yang mengetahui. Mayoritas yang berkunjung kesini adalah komunitas ataupun para mahasiswa untuk menghabiskan waktu bersama.
Untuk sampai di pantai ini membutuhkan waktu yang agak lama jika dari Kota Wonosari ataupun Kota Yogyakarta. Rute yang harus dilalui adalah menuju ke Kapanewon Saptosari, kemudian mengikuti petunjuk arah menuju pantai Ngedan.
Ya, Pantai Ngluwen lokasinya berada di sebelah barat pantai yang saat ini cukup terkenal itu. Nantinya sebelum sampai ke pantai Ngedan terdapat sebuah pertigaan, kemudian pengunjung mengambil jalur ke kanan. Medan yang dilalui pun cukup sulit dan terjal.
Pengunjung harus berjalan sekitar 50 meter untuk sampai di bibir pantai. Silirnya angin laut dan sayup-sayup suara deburan ombak akan menemani pengunjung saat melintasi jalur yang terjal tersebut.
Setelah beberapa saat berjalan dengan kondisi jalan yang tidak biasa tersebut, pengunjung akan disambut dengan pasir putih khas pesisir Gunungkidul dan birunya air laut. Pantai ini masih sangat sepi dan asri, pepohonan dan batu karang mendominasi sekeliling pantai.




“Masih belum banyak pengunjung yang datang ke sini (Ngluwen),” kata Hari, salah seorang pemuda setempat, Minggu (27/06/2021).
Menurutnya Pantai Ngluwen hanya dikenal oleh kalangan tertentu saja. Sebab belum ada aktifitas pariwisata di tempat ini, mereka yang berkunjung mayoritas adalah komunitas dan mahasiswa yang akan melakukan kegiatan seperti camping dan lainnya.
Suasananya sangat mendukung sekali untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman sembari bebakaran dan menikmati indahnya malam di pinggir pantai.
“Pantainya sih cocok ya untuk menghilangkan penat dan beban pikiran, karena masih sepi sekali. Ya bisa dibilang seperti pantai milik pribadi,” imbuhnya.
Saat melakukan camping dan bermain air, pengunjung juga harus memperhatikan cuaca dan kondisi gelombang. Pasalnya jika tidak dapat berujung bahaya. Bibir pantainya tidaklah seluas pantai besar lainnya, saat ombak besar datang bisa saja menyapu sampai bibir pantai dengan jarak tertentu.
Hari mencontohkan, seperti belum lama ini ada rombongan yang melakukan camping. Saat bermain air mereka tidak memperhatikan gelombang air laut yang sedang tinggi. Sehingga ada dua orang yang tergulung ombak dan meninggal dunia.
“Kalau bermain atau camping dengan rombongan saling jaga dan mengingatkan, agar tidak terjadi insiden yang berbahaya,” tutupnya.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial22 jam yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi