Pariwisata
Asyiknya Camping di Ngluwen, Pantai Disisi Barat yang Masih Asri
Saptosari,(pidjar.com)–Pantai Ngluwen adalah salah satu pantai yang berada di Kalurahan Krambilsawit, Kapanewon Saptosari. Pantai ini masih tergolong sepi dan asri, sebab belum begitu banyak orang yang mengetahui. Mayoritas yang berkunjung kesini adalah komunitas ataupun para mahasiswa untuk menghabiskan waktu bersama.
Untuk sampai di pantai ini membutuhkan waktu yang agak lama jika dari Kota Wonosari ataupun Kota Yogyakarta. Rute yang harus dilalui adalah menuju ke Kapanewon Saptosari, kemudian mengikuti petunjuk arah menuju pantai Ngedan.
Ya, Pantai Ngluwen lokasinya berada di sebelah barat pantai yang saat ini cukup terkenal itu. Nantinya sebelum sampai ke pantai Ngedan terdapat sebuah pertigaan, kemudian pengunjung mengambil jalur ke kanan. Medan yang dilalui pun cukup sulit dan terjal.
Pengunjung harus berjalan sekitar 50 meter untuk sampai di bibir pantai. Silirnya angin laut dan sayup-sayup suara deburan ombak akan menemani pengunjung saat melintasi jalur yang terjal tersebut.
Setelah beberapa saat berjalan dengan kondisi jalan yang tidak biasa tersebut, pengunjung akan disambut dengan pasir putih khas pesisir Gunungkidul dan birunya air laut. Pantai ini masih sangat sepi dan asri, pepohonan dan batu karang mendominasi sekeliling pantai.
“Masih belum banyak pengunjung yang datang ke sini (Ngluwen),” kata Hari, salah seorang pemuda setempat, Minggu (27/06/2021).
Menurutnya Pantai Ngluwen hanya dikenal oleh kalangan tertentu saja. Sebab belum ada aktifitas pariwisata di tempat ini, mereka yang berkunjung mayoritas adalah komunitas dan mahasiswa yang akan melakukan kegiatan seperti camping dan lainnya.
Suasananya sangat mendukung sekali untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman sembari bebakaran dan menikmati indahnya malam di pinggir pantai.
“Pantainya sih cocok ya untuk menghilangkan penat dan beban pikiran, karena masih sepi sekali. Ya bisa dibilang seperti pantai milik pribadi,” imbuhnya.
Saat melakukan camping dan bermain air, pengunjung juga harus memperhatikan cuaca dan kondisi gelombang. Pasalnya jika tidak dapat berujung bahaya. Bibir pantainya tidaklah seluas pantai besar lainnya, saat ombak besar datang bisa saja menyapu sampai bibir pantai dengan jarak tertentu.
Hari mencontohkan, seperti belum lama ini ada rombongan yang melakukan camping. Saat bermain air mereka tidak memperhatikan gelombang air laut yang sedang tinggi. Sehingga ada dua orang yang tergulung ombak dan meninggal dunia.
“Kalau bermain atau camping dengan rombongan saling jaga dan mengingatkan, agar tidak terjadi insiden yang berbahaya,” tutupnya.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata5 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial3 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini