Pemerintahan
Atasi Defisit Anggaran, DPRD Gunungkidul Sepakat BKK Dipangkas Rp 200 Juta Per Anggota





Wonosari,(pidjar.com)– Sejak beberapa bulan lalu, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul diminta untuk menghemat anggaran karena mengalami defisit anggaran mencapai 4,7 persen. Sejumlah program kegiatan yang menggunakan anggaran pemerintah terpaksa harus dipangkas maupun ditunda pelaksanaan untuk menutup defisit. Salah satu yang diusulkan oleh bupati adalah dipangkasnya Bantuan Keuangan Khusus pokok pikiran (BKK pokir) anggota dewan sebesar Rp 500 juta. Secara terang-terangan pun dewan menolak hal tersebut dengan berbagai pertimbangan.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno mengakatan, beberapa waktu lalu saat dilakukan rapat bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Bupati Gunungkidul mengusulkan pengurangan sekitar Rp 500 juta per anggota. Namun usulan ini ditolak dengan alasan BKK dan pokir berkaitan dengan aspirasi masyarakat, bila tetap dipangkas dengan besaran tersebut tentu akan berdampak di beberapa hal.
Sejumlah pembahasan kemudian dilakukan oleh jajaran anggota dewan meski demikian akhirnya anggota DPRD sepakat bila BKK besarannya dikurangi. Namun jumlahnya tidak sesuai dengan yang diusulkan oleh bupato Gunungkidul.
“Jadi kami sepakat ada pengurangan, tapi tidak signifikan. Dari usulan Rp 500 juta itu kami sepakat dipotong Rp 200 juta per anggota dewan,” kata Suharno, Selasa (18/07/2023).
Keputusan ini diambil demi mengatasi defisit APBD yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Pihaknya juga setuju melakukan pengurangan setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melakukan hal serupa. Pemkab setuju mengurangi Pagu Indikatif Wilayah Kapanewon (PIWK) hingga belanja infrastruktur.





Suharno menilai baik legislatif dan eksekutif harus sama-sama melakukan pengurangan. Sebab langkah ini perlu demi mengatasi defisit anggaran, namun juga memastikan pengurangan tidak berdampak pada sektor-sektor penting.
“Justru yang harus dipangkas adalah kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak penting,” jelas dia.
Beberapa waktu lalu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, langkah rasionalisasi sudah beberapa kali dilakukan demi mengatasi defisit. Adapun defisit anggaran Kabupaten Gunungkidul sebesar 4,7 persen. Sedangkan pemerintah pusat meminta batas maksimal defisit APBD sebesar 2,2 persen, sehingga langkah rasionalisasi perlu dilakukan.
Sedikitnya 53 program baik pembangunan infrastruktur dan beberapa kegiatan lain terpaksa harus dibatalkan pelaksanaannya untuk mengantisipasi defisit anggaran yang terjadi.
Saat itu ia menyebut, utang dengan pihak tertentu bisa menjadi salah satu cara untuk menutup defisit. Kendati demikian, kebijakan tersebut tidak segampang yang dibayangkan dan malah akan menambah permasalahan baru.
“Saya tidak mau utang dan itu saya pastikan tidak akan mengambil kebijakan tersebut. Karena pasti ada opsi lain untuk menutup defisit anggaran yang terjadi,” ucap Sunaryanta beberapa waktu lalu.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial1 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga
-
Hukum3 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Sosial2 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak