Pemerintahan
Bantuan Perangkap Lalat Dibagikan ke Petani, Alat Yang Buat Serangga Tak Bisa Berkembang Biak
Playen,(pidjar.com)–Hama lalat merupakan salah satu kendala yang biasa dihadapi oleh para petani, khususnya buah maupun sayur. Mengantisipasi hal tersebut terus menjadi gangguan, pemerintah memberikan bantuan perangkap lalat buah. Adapun melalui alat ini, nantinya serangga-serangga seperti lalat ini akan dibuat tak bisa berkembang biak. Sehingga kemudian dengan populasi yang menurun, hama jenis ini tak akan lagi menjadi gangguan bagi para petani.
Salah satu yang mendapatkan bantuan ini adalah Kelompok Petani (Poktan) Jaka Berek di Padukuhan Gading IV, Kalurahan Gading, Kapanewon Playen. Bantuan ini diberikan oleh Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Playen.
Petugas POPT Patuk dan Playen, Sujaka menjelaskan, alate perangkap lalat buah sendiri dibuat menggunakan petrogenol yang dicampur dengan air. Melalui perangkap ini, lalat buah nantinya tidak bisa berkembang biak sehingga tidak berpotensi merusak tanaman holtikultura.
Zat campuran Petrogenol dan air tersebut diletakkan di dalam botol plastik yang digantung di batas lahan. Jika nanti ada lalat, khususnya jenis jantan yang terjebak di dalam botol, zat tersebut akan bereaksi dan berpengaruh pada hormon untuk berkembang biak dari lalat jantan ini.
“Jadi hormon lalat jantan akan termanipulasi, sehingga saat bertemu dengan lalat betina tidak bisa terjadi perkembangbiakan,” kata Sujaka saat ditemui, Jumat (07/01/2022).
Adapun selain memberikan bantuan perangkap hama, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul juga sudah memberikan dukungan berupa benih hingga pupuk. Termasuk dengan bahan khusus agar tanah semakin subur.
Sujaka pun menghimbau kepada para petani setempat untuk rutin menjaga kondisi tanah agar tetap subur. Antara lain dengan memberikan jeda saat pengolahannya.
“Paling tidak ada jeda waktu sekitar sebulan didukung pupuk agar hasil panen nantinya lebih optimal,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani ‘Jaka Berek’, Antonius Marsudi Nugroho mengaku sangat berterimakasih dan merasa bersyukur bisa mendapat bantuan dan dukungan dari DPP Gunungkidul. Apalagi, ia bersama rekan-rekannya terbilang baru dalam mengelola dan mengembangkan lahan tersebut.
Kebanyakan anggota Jaka Berek memang masih berusia muda alias petani milenial. Saat ini pihaknya mengelola lahan seluas 1 hektare yang berstatus sewa tanah kas Kalurahan Gading. Adapun tanaman holtikultura yang dibudidayakan oleh poktan tersebut adalah cabai, bawang, sawi, hingga bayam dengan model tumpang sari. Adapun rencananya lahan tersebut akan mereka kembangkan menjadi objek wisata berkonsep agrowisata.
“Kami berharap dukungan dan pendampingan terus diberikan kepada kami, mengingat kami masih baru,” ujar Marsudi.
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa4 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Pelajar Tenggelam di Kali Oya