Basarnas Perkirakan Seluruh Penumpang Lion Air Naas Meninggal, Keluarga Masih Berharap Herjuno Selamat

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suasana haru dan kesedihan menyelimuti keluarga Marwandi warga Padukuhan Nogosari 1, Desa Bandung, Kecamatan Playen sejak Senin (29/10/2018) pagi kemarin. Kerabat serta warga masyarakat setempat hilir mudik di rumah Marwandi untuk menguatkan sekaligus menanyakan kabat terbaru tentang nasib putra pertamanya, Herjuno Darpito (47) masuk dalam daftar penumpang pesawat Lion Air JT-610. Sebagaimana diketahui, pesawat tujuan Pangkal Pinang tersebut jatuh di peairan Tanjung Karawang, Jawa Barat beberapa saat setelah lepas landas.

Dalam rilis resminya, Basarnas memperkirakan, seluruh penumpang maupun kru pesawat Lion Air tersebut tewas dalam kecelakaan. Berdasarkan daftar penumpang, terdapat 181 penumpang serta 8 kru yang terbang bersama pesawat itu di mana Herjuno merupakan salah satunya.

Saat ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com, Marwandi dan keluarganya masih terus berharap agar putranya selamat. Namun perasaan khawatir, cemas dan campur aduk tentunya dirasakan oleh Marwandi, Nasiyah dan keluarga lainnya mengingat saat ini belum ada kabar resmi yang dikeluarkan oleh otoritas berwenang terkait nasib putranya tersebut.

Marwandi mengungkapkan kecemasannya terkait nasib Herjuno. Bahkan Senin siang kemarin, dirinya langsung meminta 2 anaknya yang lain untuk berangkat ke Jakarta mengkroscek mengenai nasib putranya itu. Ia mengakui bahwa Herjuno memang masuk dalam daftar penumpang pesawat yang mengalami kecelakaan. Sebagai seorang ayah, ia berharap putra pertamanya itu selamat dan dalam kondisi yang baik-baik saja.

“Mudah-mudahan masih dalam kondisi baik-baik saja. Di sini kami terus berdoa untuk bisa segera mendapatkan kabar dan keterangan terkait kondisi Herjuno Darpito,” ucap Marwandi.

Adapun ibu Herjuno kemarin langsung mengalami shock berat mendengar kabar itu. Marwandi bersama keluarga besarnya terus berusaha kuat dan tenang dalam menghadapi insiden yang tidak ia duga ini. Demikian dirinya juga berusaha pasrah serta ikhlas, segala sesuatunya diserahkan kepada Allah agar
Herjuno selalu dalam lindungan-Nya.

Tidak terbayang memang di benak Marwandi jika putranya yang dikenal sebagai anak yang pandai, penurut dan gigih itu harus mengalami nasib mengenaskan menjadi korban kecelakaan pesawat.

“Kami terus berusaha kuat berusaha menunggu kabar mengenai perkembangan dari anak-anak di Jakarta. Berdoa yang terbaik terus pokoknya,” tambah dia.

Herjuno Darpito sendiri merupakan salah seorang pegawai BUMN Pelindo yang bertugas di Pangkal Pinang. Dirinya memiliki kedudukan atau jabatan yang tinggi di Pelabuhan Pangkal Pinang. Pria jebolan sekolah pelayaran di Semarang ini sejak beberapa bulan lalu selepas lebaran memang diberi tanggungjawab bekerja di Pangkal Pinang.

Biasanya Herjono Darpito berangkat ke Pangkal Pinang pada hari Minggu setelah menghabiskan akhir pekan bersama keluarga kecilnya di Tangerang. Namun entah, angin apa yang membuat Herjuno kemarin justru berangkat ke Pangkal Pinang di hari Senin tidak seperti biasanya. Tidak ada firasat yang dirasakan oleh Marwandi mengenai insiden yang dialami oleh putranya itu.

Seminggu sebelum kejadian ini pun, Herjuno juga menyempatkan diri pulang ke Nogosari 1, kediaman kedua orang tuanya. Namun tidak ada gelagat aneh yang dirasakan oleh pihak keluarga.

Senada dengan yang diungkapkan oleh Marwandi, adik Herjuno Darpito, Umi mengatakan dirinya masih berkeyakinan jika kakak laki-lakinya itu dalam kondisi selamat dan baik-baik saja. Dari pihak keluarga terus berkoordinasi dengan dua orang perwakilan yang kemarin diterbangkan ke Jakarta untuk melakukan penelusuran terkait insiden ini.

“Kemarin ada keluarga kami yang terbang ke Jakarta. Mudah-mudahan mas Herjuno dalam kondisi baik, mohon maaf belum bisa berkomentar banyak,” terang Umi.