Connect with us

Sosial

Berkah Selama Pandemi, Jamu Tradisional Terus Dicari Konsumen

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pandemi covid 19 yang terjadi sejak beberapa bulan lalu melumpuhkan sejumlah usaha. Namun demikian, ada juga yang usahanya justru meroket di tengah kondisi dan situasi sekarang ini. Salah satunya yakni usaha jamu tradisional dari bahan empon-empon. Usaha ini justru semakin bergeliat dan diburu oleh banyak orang.

Pasalnya, sebagian besar masyarakat mempercayai jamu tradisional dari empon-empon dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh dan menangkal virus corona. Salah satu kelompok usaha mikro yang mendulang untung karena penjualan jamu tradisional yakni Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Kampung Keluarga Berencana (KB) Anggrek, Padukuhan Temu, Kalurahan Pulutan, Kapanewon Wonosari.

Kelompok ini merupakan salah satu kampung KB di Gunungkidul yang masyarakatnya berusaha untuk mengikuti program pemerintah yakni KB. Para ibu-ibu rumah tangga ini tidak hanya dibekali dengan pentingnya program KB namun juga dibekali dengan keterampilan, salah satunya berusaha untuk bisa mendapatkan penghasilan sampingan.

Berita Lainnya  Nelayan Baron Panen Raya Ikan Tongkol Hitam

Sejak lama kelompok ini memproduksi usaha jamu tradisional dari empon-empon. Jamu tersebut ada yang dijual dalam bentuk serbuk instan maupun cair, selama pandemi berlangsung ternyata penjualannya meningkat tajam. Jamu ini justru diburu orang dari berbagai daerah.

“Peningkatan penjualan sampai dengan 100 persen. Alhamdulillah, ditengah kondisi seperti sekarang justru usaha kami tidak terdampak,” terang Sri Hartini, Sekretaris UPPKS Kampung KB Padukuhan Temu.

Mulai darijamu temulawak, sari jahe, kunyit asam (kunir asem), beras kencur dan beragam jenis jamu lainnya terus diminta oleh konsumen mereka baik dari Wonosari bahkan sampai di luar kota seperti Jakarta. Dalam pembuatannya, tetap dilakukan secara manual, kebersihan tetap terjaga pula.

“Semua jenis jamu Alhamdulillah diminati,” jelasnya.

Orderan yang masuk cukup membludak, namun bersyukyr para ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok ini mampu terus mensuplai permintaan. Untuk omzet sendiri juga mengalami peningkatan, dari pihaknya memang tidak mengambil untung yang sangat tinggi. Pasalnya ini juga menjadi tempat mereka membantu sesama.

“Omzetnya sih lumayan. Kemarin sempat membludak ya permintaannya tapi tetap bisa dilayani, anggota kami ada 19 orang jadi dijadwal,” tambah Sri.

Harga empon-empon di pasaran diakuinya sempat melonjak drastis, namun demikian tidak menyurutkan semangat ibu-ibu ini untuk tetap berkarya. Kualitas tetap mereka utamakan. Pasalnya dengan usaha ini, mereka juga dapat membantu perekonomian keluarga yang tidak stabil.

Berita Lainnya  Rampungkan Koordinasi, Bantuan Sosial Tunai Kementrian Sosial Dijanjikan Cair Sebelum Lebaran

“Kita berdayakan ibu-ibu sekitar. Jadi mereka ada pendapatan tambahan dari sini, lumayan lah bantu-bantu,” papar dia.

UPPKS Kampung KB Anggrek ini merupakan salah satj kampung KB di Gunungkidul yang masyarakatnya berusaha untuk mengikuti program pemerintah yakni KB. Para ibu-ibu rumah tangga ini tidak hanya dibekali dengan pentingnya program KB namun juga dibekali dengan keterampilan, salah satunya berusaha untuk bisa mendapatkan penghasilan sampingan.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Usaha Kecil Mikro dan Koperasi, Sih Supriyana mengatakan, memang selama pandemi berlangsung ada puluhan ribu UMKM di Gunungkidul yang terdampak. Bahkan ada yang vakum tidak melakukan produksi, tapi untuk usaha-usaha tertentu justru maju dengan pesat.

Berita Lainnya  Menelusuri PDP Warga Wonosari Yang Meninggal Dunia, Tetangga Sebut Karena Gagal Ginjal

“Pembuatan jamu, masker, handsanitizer yang memang dicari oleh masyarakat. Kita terus lakukan pantauan dan pembinaan lah,” ucapnya.

Menurut Sih, nantinya setelah pandemi ini selesai dari pemkab memang akan ada program pelatihan. Dimana, para pengusaha rumahan ini akan dibekali mengenai promosi menggunakan teknologi sehingga produk mereka lebih laku kembali.

“Program pemulihan ekonomi mandiri yang digagas oleh pemerintah nantinya,” ucap dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler